Disebut Dapat Proyek IKN untuk Biayai Prabowo Nyapres, Hashim: Fitnah!

Hashim menyebut isu tersebut adalah sampah

Jakarta, IDN Times - Perusahaan adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, diisukan mendapat proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini, Hashim tengah membangun bendungan untuk proyek air bersih di Kaltim.

Namun, ada pihak yang mencurigai proyek tersebut didanai oleh APBN. Bahkan, ada yang mengarahkan isu kalau proyek tersebut nantinya untuk membiayai Prabowo Subianto kembali maju sebagai capres di Pilpres 2024.

Namun isu atau dugaan-dugaan itu dibantah oleh Hashim. "Saya sampaikan bahwa proyek-proyek yang saya tangani itu swasta semuanya, tidak ada APBN. Berarti saya tidak bisa curi untuk mendanai pilpres dengan sendirinya. Saya kira ini berita sampah, saya anggap sampah. Kecuali kalau kawan-kawan mau sumbang ke kampanye Pak Prabowo, silakan, kami buka kesempatan," ujar Hashim yang menjabat sebagai CEO Arsari Group, dalam konferensi pers virtual, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Jawab Tudingan Dapat Proyek IKN di Kaltim

1. Hashim sebut tudingan itu sebagai fitnah

Disebut Dapat Proyek IKN untuk Biayai Prabowo Nyapres, Hashim: Fitnah!CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Hashim menegaskan, tudingan tersebut merupakan fitnah. Sehingga dia menyesalkan hal tersebut.

"Bisa dikatakan tudingan-tudingan itu kan seperti fitnah, tapi okelah, sudahlah kita anggap ini pemberitaan yang tidak benar, fake news, tudingan itu dangkal dan bodoh menurut saya," tegasnya.

Hashim menyesalkan tudingan itu dilayangkan oleh orang-orang yang memiliki latar pendidikan yang baik. Menurutnya, bila ada suatu isu, hendaknya bisa mengonfirmasi langsung kepadanya.

"Proyek air bersih ini sudah dari dulu, sudah tujuh tahun lalu, studinya sudah enam tahun lalu, lahan itu bukan milik Pak Prabowo, lahan itu milik perusahaan yang dimiliki Hashim, adiknya. Belum tentu usaha saya adalah usaha kakak saya, kan beda, dia begini, saya begini, beliau batubara, saya yang bukan batubara," ucap Hashim.

2. Hashim punya ratusan ribu hektare lahan di Kaltim sebelum ada IKN

Disebut Dapat Proyek IKN untuk Biayai Prabowo Nyapres, Hashim: Fitnah!Desain Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Hashim mengaku memiliki perusahaan bernama Arsari Group. Perusahaan ini memiliki lahan ratusan ribu hektare di Kaltim sejak 2007.

"Lahan yang saya miliki saat ini 173 ribu hektare kurang lebih, berupa HPH (hak pengusahaan lahan) dan saya punya 447 ha, berupa HGB (hak guna bangunan), ini dari perusahaan namanya ITCI Kartika Utama, saya beli 2007 waktu itu HPH seluas 266 ribu hektare," ucapnya.

Pada 2013, Hashim mengaku menyerahkan 93 ribu hektare lahannya kepada warga. Penyerahan lahan itu diberikan secara gratis tanpa ada kompensasi.

"Saya melepaskan 93 ribu hektare untuk masyarakat setempat, berupa HPL (hak penggunaan lahan) gratis, masyarakat boleh pakai seperlunya, tentu seizin dari kepala daerah, ada tiga bupati di wilayah saya," ucapnya.

3. Hashim sedang buat proyek perusahaan air bersih di lokasi dekat IKN

Disebut Dapat Proyek IKN untuk Biayai Prabowo Nyapres, Hashim: Fitnah!CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Hasim menjelaskan, pada 2016 dia menggandeng perusahaan konsultan asal Belanda untuk melakukan penelitian di lahannya yang berada di Kaltim, apakah bisa dibangun proyek air bersih. Sebab, Kalimantan Timur memiliki kualitas air yang tidak baik.

"Berdasarkan studi kelayakan, ternyata di wilayah kami topografinya sangat mendukung untuk dibangun bendungan yang bisa menghasilkan air melimpah. Karena itu, kami akhirnya berencana untuk memasok air bersih di wilayah Kalimantan Timur, agar kami bisa punya peran membantu memasok air bersih yang saat ini masih terbatas di sana," katanya.

"Saya pengusaha, suatu anugerah dari Tuhan proyek air bersih bukan dari APBN, air bersih ini adalah semata-mata investasi swasta, proyek pertama senilai US$330 juta, mungkin lebih, itu saya cari pasar modal dan ini yang saya mau sampaikan, ini investasi swasta semata-mata," sambungnya.

Menurutnya, ada beberapa perusahaan di Kalimantan Timur yang sudah sepakat untuk mendapat air bersih dari proyek yang dibangun Hashim.

Saat ini, lanjutnya, belum ada kontrak perusahaannya dengan pemerintah untuk mengalirkan air bersih ke proyek IKN. Menurutnya, pemerintah saat ini masih merumuskan aturan turunan dari UU IKN seperti peraturan pemerintah, hingga penentuan kepala otoritaria IKN Nusantara.

"Kontrak belum ditandatangani, bagaimana ini bisa dianggap rezeki," imbuhnya.

Baca Juga: Syukuran Pembangunan IKN, Jokowi akan Berkemah di Kota Nusantara

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya