Ganjar: Kuota Pupuk Bersubsidi Harus Ditambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bertemu dengan dengan sejumlah petani di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa (26/12/2023). Salah seorang petani, Sunarno (45) menyampaikan keluhannya sulit mendapat pupuk subsidi.
"Tolong pak, kuota pupuk bersubsidi ditambah. Kami sangat kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam tiba," ujar Sunarno.
Baca Juga: Ganjar Bantah Bagikan Voucher Internet di CFD Solo: Inisiatif Relawan
1. Pupuk subsidi penyalurannya tidak tepat sasaran
Sunarno mengatakan, masih banyaknya petani yang kesulitan mendapat pupuk subsidi karena penyalurannya tidak tepat sasaran. Sehingga, petani yang memiliki lahan kecil tak mendapat bagian pupuk subsidi.
"Ini yang membuat petani kecil seperti kami semakin menderita, pak. Tolong pak kami dibantu," ucap dia.
Baca Juga: Ganjar Hadiri Deklarasi Dukungan Komunitas Pencak Silat di Solo
Editor’s picks
2. Ganjar sebut pupuk saat ini menjadi masalah nasional
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyebut pupuk saat ini menjadi salah satu masalah nasional. Dia kemudian berjanji untuk memberi kemudahan petani mendapat pupuk.
"Maka jalan satu-satunya, kuota pupuk bersubsidi memang harus ditambah. Tidak hanya mengandalkan impor pupuk, tapi kita juga harus menambah pabrik pembuatan pupuk dalam negeri," kata Ganjar.
3. Ganjar beberkan KTP Sakti
Di hadapan para petani, Ganjar kemudian membeberkan salah satu program andalannya ketika terpilih jadi presiden, yakni KTP Sakti. Menurutnya, KTP Sakti akan menjamin data penduduk yang berhak menerima bantuan dari pemerintah tepat sasaran.
"Jadi di KTP Sakti itu akan terlihat, siapa yang benar-benar miskin, siapa petani yang harus dapat jatah pupuk subsidi. Maka satu data Indonesia itu sangat penting diselesaikan agar semua program bantuan kita ke depan tepat sasaran," imbuhnya.
Baca Juga: Ada Warga Minta Bantuan Modal, Ganjar: Dilarang Sama Bawaslu