Istana Klaim Siap Terima Demo 212, Slamet: Ngeles, Kemarin Kabur

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif merespons pernyataan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Pernyataan Ngabalin itu mengaku siap menerima massa aksi dari PA 212 terkait penolakan kenaikan harga BBM subsidi.
"Ngeles saja dia (Ngabalin), kemarin kabur gak mau terima kita," ujar Ngabalin kepada IDN Times, Selasa (13/9/2022).
1. Slamet enggan bertemu Ngabalin, hanya ingin Jokowi

Slamet menegaskan tak mau bertemu denan Ngabalin. Dia hanya ingin bertemu dengan Jokowi.
"Kita mau ketemu Jokowi, bukan Ngabalin. Kalau Ngabalin biar yang lain saja, seperti Ustad Novel Bamukmin dan lain-lain," kata dia.
2. Ngabalin siap ketemu 212

Sebelumnya, Ngabalin nyang mengaku siap menerima massa berunjuk rasa menolak harga BBM subsidi, termasuk kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212. Ngabalin mengaku akan memberikan data-data mengenai alasan pemerintah menaikkan harga BBM.
"Alumni 212, kami tunggu, kami tunggu supaya bisa memberikan pencerahan, juga supaya dia jangan cuma berteriak-teriak tidak mengerti perkara," ujar Ngabalin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
3. Ngabalin bantah Jokowi selalu pergi ke luar kota bila ada demo

Ngabalin kemudian membantah Jokowi selalu pergi ke luar kota bila ada demo di sekitar Istana Negara. Menurutnya, agenda Jokowi sudah dirancang 3 bulan sebelumnya.
"Saya harus memberikan bantahan terkait dengan sinyal elemen yang sekarang beredar, bahwa demonstrasi ini adalah satu upaya yang dilakukan, setiap kali demonstrasi mereka lakukan, presiden tidak di tempat. Jangan membuat penyebaran fitnah di mana-mana," ucap dia.
Lebih lanjut, Ngabalin mengklaim istana akan menerima semua demonstran di Istana. Sehingga, mendapat penjelasan yang jelas terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kami sampai sekarang masih ada di Istana, diperintahkan oleh Jenderal TNI Moeldoko, dan Pak Moeldoko juga sendiri ada. Semua tenaga ahli di sini (Istana), kemudian para deputi ada," kata dia.
"Kalau-kalau nanti para demonstran, para mahasiswa mungkin atau kelompok masyarakat mana pun yang mau menyampaikan pikiran dan pandanagn, atau apa-apa terkait aspirasi mereka untuk pemerintah, kantor staf presiden beserta seluruh aparatnya, termasuk kepala staf, ada di tempat," imbuhnya.