Jokowi Wanti-wanti Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 Persen

Jokowi sebut frekuensi kebencanaan di dunia naik 5 kali lipat

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hadir dalam acara rapat kerja nasional Badan SAR Nasional (Basarnas). Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan soal frekuensi bencana di Indonesia naik 81 persen.

"Kita tahu menurut data, data yang saya miliki mencatatkan bahwa potensi bencana di dunia cenderung makin tinggi dengan frekuensinya 5 kali lipat naik selama 50 tahun terakhir, 5 kali lipat, hati-hati, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya 2010 sebanyak 1945 (kasus). Kemudian 2022 kemarin 3.542 kasus. Kenaikannya sekali lagi dalam 12 tahun ini 81 persen," ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/2/2023).

1. Jokowi harap tak ada bencana besar terjadi di Indonesia

Jokowi Wanti-wanti Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 PersenPresiden Jokowi hadir di acara Rakernas Basarnas, Kamis (16/2/2023) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi berharap tak ada bencana dan kecelakaan besar yang terjadi di Indonesia. Jokowi juga menyampaikan beberapa kecelakaan besar yang pernah terjadi di Indonesia.

"Kita tahu bahwa pengalaman yang ada dari saat ada Air Asia pada 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sri Wijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu, kemudian Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada 2018, dan juga Kapal Motor Sinar Bangun di Toba pada 2018. Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat," ucap dia.

Baca Juga: DPR Awasi Permasalahan 2023: Bencana Alam hingga Pemilu 

2. Jokowi ingatkan Basarnas untuk senantiasa bekerja cepat

Jokowi Wanti-wanti Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 PersenPresiden Jokowi hadir di acara Rakernas Basarnas, Kamis (16/2/2023) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian mengingatkan Basarnas untuk senantias bekerja cepat. Sebab, tim penyelamat diburu waktu untuk keselamatan nyawa manusia.

"Karena memang harapan korban dan keluarga korban bertumpu pada tim SAR, kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR," kata dia.

3. Jokowi dorong Basarnas miliki alat canggih

Jokowi Wanti-wanti Frekuensi Bencana di Indonesia Naik 81 PersenPresiden Jokowi saat berbincang santai sambil menyantap bakso dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Lebih lanjut, Jokowi kemudian mendorong BMKG untuk memiliki alat canggih agar bisa digunakan dalam misi pencarian. Salah satunya robot ular.

"Untuk efektivitas pertolongan dan pencarian. Ini sudah digunakan di beberapa Negara di Amerika Serikat (AS), di Jepang yaitu robot ular atau snake robot," ujar dia.

Jokowi kemudian menjelaskan, robot tersebut bisa menyelam hingga kedalaman lebih dari seribu meter. Jokowi kemudian meminta para menterinya untuk membantu memberikan pengadaan alat yang disebutnya.

"Saya tidak tahu anggarannya ada atau tidak ada, tetapi kalau tidak ada tentunya segera diajukan nanti agar Pak Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK Muhadjir Effendy), tolong dicatat, Menteri seskab (Pramono Anung), Pak nanti dibantu Basarnas untuk memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan dan juga alat untuk pencarian di ketinggian yang bisa mencapai 3.600 meter yaitu jet suit, ini seperti air man," imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan dan Tim SAR Tahap Pertama ke Turki

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya