Jubir Prabowo Tegaskan Presidential Club Bukan Lembaga Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan wacana pembentukan presidential club bukan upaya untuk mendirikan lembaga baru. Menurutnya, Prabowo ingin mempersatukan mantan Presiden RI.
"Presidential club yang saya maksud itu bukan mendirikan institusi baru atau Pak Prabowo mendirikan lembaga baru, bukan sama sekali. Jadi, Pak Prabowo sejak awal menyampaikan bahwasanya visi utama itu beliau adalah keberlanjutan," ujar Dahnil dalam rekaman video, dikutip Minggu (5/5/2024).
"Salah satu watak politik utama Pak Prabowo itu adalah mempersatukan, watak politik rekonsiliatif," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Dukung Wacana Prabowo Buat Presidential Club
1. Presidential club diharapkan jadi sarana silaturahmi
Dahnil menjelaskan, apabila terwujud, presidential club itu nantinya akan beranggotakan Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Presidential club juga diharapkan menjadi sarana silaturahmi dan diskusi antara mantan presiden dan Prabowo.
"Karena, Pak Prabowo visinya keberlanjutan tentu beliau ingin berdialog, berdiskusi dengan presiden-presiden sebelumnya, sebagai upaya untuk melanjutkan semua agenda-agenda pembangunan. Terutama agenda-agenda yang baik, pada pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran nantinya," ucap dia.
Baca Juga: Mengenal Presidential Club, Wadah Diskusi Mega, SBY, Jokowi, Prabowo
2. Tantangan memimpin Indonesia tidak mudah
Editor’s picks
Menurutnya, diskusi dengan mantan presiden diperlukan. Sebab, tantangan memimpin Indonesia itu tidak mudah.
Sehingga, perlu ada masukan dari beberapa mantan presiden agar bisa menghadapi tantangan yang ada.
"Makanya, perlu banyak bertemu dan berdiskusi bagaiamana membangun Indonesia ke depan. Kenapa? Karena tantangan Indonesia tidak mudah, karena tantangan global itu sangat dinamis. Geopolitik dan geostrategis kita sangat dinamis, maka Pak Prabowo sejak awal menyebutkan pentingnya persatuan, pentingnya keguyuban elite," kata dia.
3. Amerika Serikat juga ada presidential club
Lebih lanjut, Dahnil menyebut, di Amerika Serikat juga ada presidential club. Forum tersebut ada dalam bentuk informal.
Sehingga, bukan merupakan lembaga baru yang dibentuk oleh pemerintah.
"Presidential club ini istilah saja untuk menggambarkan silaturahim yang rutin dilakukan oleh para mantan presiden dan presiden yang sedang memerintah. Itu merujuk dengan apa yang ada di Amerika Serikat, misalnya ada presidential club secara informal," imbuhnya.