Kemenag Pastikan Izin LAZ ABA Sudah Dicabut

LAZ ABA diduga tampung dana teroris

Jakarta, IDN Times - Lembaga Amil Zakat Abdurrohman bin Auf (LAZ ABA) di Lampung diduga menghimpun dana teroris. Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan, izin LAZ ABA sudah dicabut sejak awal 2021.

"Izin LAZ ABA sudah dicabut sejak 29 Januari 2021," ujar Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme dan Pesantren, Nuruzzaman, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Tiga Terduga Teroris Ditangkap di Lampung Punya Banyak Aset

1. Kantor LAZ ABA berkantor pusat di Jakarta

Kemenag Pastikan Izin LAZ ABA Sudah DicabutSebanyak 23 terduga teroris dari Lampung yang dipindahkan ke Mako Korps Brimob Kelapa Dua Depok dikawal ketat Tim Densus 88 Anti Teror, Rabu (16/12/2020). (IDN Times/Istimewa)

Nuruzzaman mengatakan, kantor pusat LAZ ABA berada di Jakarta. Makanya, izinnya dicabut oleh Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta.

"Saya sudah terima Surat Keputusan Kakanwil Kemenag DKI Jakarta No 103 tahun 2021 tentang Pencabutan Izin Lembaga Amil Zakat Abdurrohman bin Auf," ucapnya.

Nuruzzaman menjelaskan, izin LAZ ABA dicabut karena pada Desember 2020 ditemukan penyalahgunaan kotak amal di Lampung. Modus tersebut diungkap oleh polisi dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Hasilnya adalah terbitnya SK pencabutan izin operasional oleh Kakanwil DKI Jakarta. Jadi, LAZ ABA itu ilegal," katanya.

Baca Juga: [UPDATE] Operasi Densus 88 di Lampung, 7 Terduga Teroris Ditangkap 

2. Tiga terduga teroris ditangkap di Lampung

Kemenag Pastikan Izin LAZ ABA Sudah DicabutIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri sejak 31 Oktober hingga 3 November 2021 melakukan operasi penangkapan terduga teroris dan penyitaan barang bukti. Hasil operasi, tiga warga ditangkap karena diduga teroris.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Kamis (4/11/2021). Ia mengatakan, tiga terduga teroris yang ditangkap inisial SU, SK dan DRI.

“Tiga terduga teroris yang diamankan ini ternyata mempunyai banyak aset di Lampung. Salah satu di antaranya punya banyak aset tanah dan kendaraan operasional," ungkap Pandra sapaan akrabnya.

Terkait kronologis, Pandra menjelaskan, tiga terduga teroris yang ditangkap merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA). Mereka ditangkap hasil pengembangan kasus dari terduga teroris sebelumnya ditangkap beberapa waktu lalu

"Tiga terduga teroris yang ditangkap ini hasil pengembangan dari Jakarta dan Medan. Ini masih terkait kotak amal yang diduga menjadi sumber pendanaan kelompok teroris," jelasnya.

Pandra menambahkan, para terduga pelaku teroris ini berafiliasi dengan kelompok atau jaringan teroris paling dicari, Jamaah Islamiyah.

"Mereka melakukan pengkaderan yang punya tujuan jihad global. Apa yang dilakukan ini juga berafiliasi dengan kelompok kelompok radikal dunia," katanya.

3. Ratusan kotak amal diamankan Densus 88

Kemenag Pastikan Izin LAZ ABA Sudah DicabutDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengangkut ratusan kotak amal bertuliskan LAZ BM ABA, Rabu (3/1/2021). (IDN Times/Istimewa).

Densus 88 mengangkut ratusan kotak amal bertuliskan LAZ BM ABA, Rabu (3/1/2021). Barang bukti itu diduga dijadikan sumber pendanaan kegiatan teroris itu diangkut dari lokasi penggeledahan di Gang Mahoni 1, Way Halim Permai, Bandar Lampung.

Barang bukti itu diangkut menggunakan satu unit mobil truk. Kejadian ini pun mengundang atensi warga permukiman setempat.

Panut Darwoko selaku Ketua Lingkungan 1, RT 06, Kelurahan Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, tak mengetahui ada satu rumah dijadikan tempat penyimpanan kotak amal. Dia menyatakan, rumah tersebut sudah lama tidak berpenghuni.

"Memang, dulu itu setahu saya rumah yayasan tapi sudah setahun terakhir kosong. Baru beberapa hari kemarin ada orang baru yang mau menempatinya," ujarnya.

Panut mengatakan, penghuni rumah atau pengurus yayasan tersebut tidak begitu membaur dengan warga sekitar. "Jarang berbaur dengan warga, hanya saat melakukan baksos mengundang anak yatim dan khitan massal," katanya.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya