Kemenag Sempat Nyatakan Umrah Disetop, Menag: Ada Salah Komunikasi

Tidak ada penghentian keberangkatan umrah

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan Indonesia tak menghentikan sementara keberangkatan jemaah umrah pada masa pandemik COVID-19. Dia akhirnya meluruskan masalah ini.

"Terkait dengan umrah, yang kabarnya diberhentikan, sebenarnya begini, tidak ada pemberhentian umrah, tetapi ini ada komunikasi publik yang agak salah tangkap gitu," ujar Yaqut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara virtual, Senin (17/1/2022).

Baca Juga: Jemaah Tiba di RI Hari Ini, Kemenag Evaluasi Pemberangkatan Umrah

1. Kemenag semula berencana hentikan skema pemberangkatan satu pintu

Kemenag Sempat Nyatakan Umrah Disetop, Menag: Ada Salah KomunikasiMenteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers Peresmian RSPJ Extensi Arafah Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Senin (19/7/2021). (youtube.com/Pertamedika Training)

Yaqut menjelaskan, penghentian sementara yang dimaksud adalah skema umrah satu pintu atau one gate policy (OGP) yang diajukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief. Namun, dia tidak menyetujui rencana tersebut.

"Jadi bukan umrahnya yang diberhentikan, tapi one gate policy dihentikan per 15 Januari, karena dianggap sudah bisa dijalankan tanpa one gate policy, tetapi saya minta Pak Dirjen tidak boleh dihentikan, tetap one gate policy," katanya.

Oleh karenanya, Yaqut menegaskan, skema keberangkatan umrah satu pintu ini masih akan tetap berlaku. Menurut dia, negara tidak memiliki hak untuk melarang warganya pergi ke luar negeri.

"Karena tidak ada (larangan) orang pergi ke luar negeri, termasuk umrah, ketika visa itu sudah bisa didapat, tidak ada satu undang-undang pun yang boleh melarang warga negaranya pergi ke luar negeri, kalau dia dapat visa. Kecuali dia terkena masalah hukum," kata Menag.

Baca Juga: [BREAKING] Kasus Omicron Melonjak, Pemberangkatan Umrah Dihentikan Sementara

2. Kemenag sempat nyatakan umrah dihentikan sementara

Kemenag Sempat Nyatakan Umrah Disetop, Menag: Ada Salah KomunikasiIlustrasi. Jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah. (IDN Times/Mela Hapsari)

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kemenag, Noer Alya Fitra, sempat menyatakan keberangkatan jemaah umrah dihentikan sementara. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus varian COVID-19 Omicron.

"Benar, jadi memang kita menutup sementara untuk evaluasi, kemarin terakhir memberangkatkan (jemaah) tanggal 15 Januari, setelah itu tidak ada keberangkatan sambil kita melakukan evaluasi harian," kata pria yang akrab disapa Nafit kepada IDN Times, Senin (17/1/2022).

Nafit menjelaskan, keberangkatan umrah pada masa pandemik yang dibuka secara resmi oleh Kemenag dimulai pada 8 hingga 15 Januari 2022. Tercatat, lebih dari 2 ribu jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Jemaah umrah  8 Januari kemarin diberangkatkan, hari ini datang. Itu yang menjadi pertimbangan kami untuk sementara evaluasi dari penyelenggaraan umrah," kata dia.

3. Sebanyak 28 tim advance PPIU dan jemaah umrah Indonesia positif Omicron

Kemenag Sempat Nyatakan Umrah Disetop, Menag: Ada Salah Komunikasiilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, sebanyak 28 orang tim advance dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan jemaah umrah asal Indonesia terpapar COVID-19 varian Omicron. Tim advance merupakan kelompok dari perwakilan PPIU yang berangkat pada 23 Desember 2021.

Mereka berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan penjajakan pelaksanaan umrah pada masa pandemik, sebelum Kemenag membuka secara resmi keberangkatan untuk jemaah Indonesia pada 8 Januari 2022.

"Iya, benar bahwa kita mendapat informasi juga terkait tim advance kemarin tanggal 23 Desember itu beberapa dari mereka positif COVID-19," ujar Nafit.

Dari tim advance yang berangkat pada 23 Desember 2021, ada 11 orang yang terpapar COVID-19 varian Omicron. Kemudian, ada 17 orang dari tim advance dan jemaah umrah yang berangkat pada 30 Desember 2021 positif Omicron.

"Tim advance ada, jemaah juga ada, jemaah yang berangkat tanpa sepengetahuan Kemenag, yang dari tim AMPHURI itu ada 50 berangkat, informasinya 17 yang positif," tutur Nafit.

Nafit menegaskan, jemaah dan tim advance yang berangkat umrah pada 30 Desember 2021 itu tidak mendapat izin dari Kemenag. Kemenag juga sudah menyampaikan tegurannya pada awal Januari 2022.

Tim advance dan jemaah itu diketahui terpapar varian Omicron pada saat tes PCR ketika pulang ke Indonesia. Mereka saat ini sedang menjalani karantina di Wisma Atlet.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya