Kemenkes Prediksi Puncak Omicron RI Bisa 6 Kali Lipat dari Delta

Kemenkes minta tak panik jika positif COVID-19

Jakarta, IDN Times - Penambahan kasus COVID-19 varian Omicron saat ini sedang naik di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, memprediksi puncak kenaikan varian Omicron akan terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

"Pada akhir Februari atau awal Maret 2022 merupakan puncak kasus Omicron," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Kemenkes Bersyukur Belum Ada Nakes Meninggal Gegara Varian Omicron

1. Bisa naik berkali lipat dari varian Delta

Kemenkes Prediksi Puncak Omicron RI Bisa 6 Kali Lipat dari Deltailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Nadia menjelaskan, penyebaran varian Omicron lebih cepat dari Delta. Makanya, di masa puncak, kenaikannya pun bisa berkali-kali lipat dibanding varian Delta.

"Bisa diprediksi, itu tiga sampai enam kali lebih tinggi ketimbang varian Delta," katanya.

Baca Juga: Ada 11 Pasien Tunjukkan Gejala Omicron di Langkat, Satu Dirawat di RS

2. Imbau pasien COVID-19 tak panik

Kemenkes Prediksi Puncak Omicron RI Bisa 6 Kali Lipat dari DeltaIlustrasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Nadia juga mengimbau kepada pasien COVID-19 untuk tidak panik. Bagi pasien bergejala ringan, cukup isolasi mandiri di rumah atau di tempat yang sudah disediakan pemerintah.

"Kalau positif, gejala ringan, ayo isolasi mandiri, jangan panik," katanya.

3. Kemenkes bersyukur belum ada nakes yang meninggal akibat terpapar varian Omicron

Kemenkes Prediksi Puncak Omicron RI Bisa 6 Kali Lipat dari DeltaDirjen Pelayanan Kesehatan di Kemenkes, Abdul Kadir yang juga rangkap jabatan Komisaris Utama di Kimia Farma (www.sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prof Abdul Kadir, bersyukur belum ada laporan kematian untuk tenaga kesehatan di tengah lonjakan varian Omicron.

"Untuk yang meninggal, hingga sekarang, Alhamdulillah belum ada data masuk ke kami terkait nakes meninggal, apakah itu dokter apakah itu perawat, atau tenaga kesehatan lainnya," ujar Kadir.

Kadir mengaku, ada nakes yang juga terpapar Omicorn. Namun, kata dia, jumlahnya sedikit.

"Memang ada (nakes) yang kena, tapi positivity rate-nya di bawah 10 persen. Itu ada datanya," ucapnya.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya