Kementerian BUMN Beri Rumah untuk Keluarga Korban Reformasi 98

Ada 4 rumah yang diberikan kepada keluarga korban

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN memberikan rumah untuk keluarga korban kerusuhan 1998. Rumah tersebut diserahkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir bersama jajaran Kementerian BUMN.

Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98), Adian Napitupulu, mengapresiasi Kementerian BUMN yang telah memberikan rumah untuk keluarga korban 98. Pemberian rumah ini untuk memperingati peristiwa Mei, di mana pada bulan ini banyak korban berjatuhan saat kerusuhan 98.

"Setelah 24 tahun berlalu, mungkin banyak yang sudah melupakan orang tua korban, tapi hari ini (25 April 2022) Menteri BUMN Erick Thohir beserta jajaran BUMN termasuk Dirut dan Wadirut BTN, mengundang para orang tua korban untuk buka puasa bersama," ujar Adian dalam keterangannya, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga: Mahfud MD: Indonesia Jalankan Reformasi, Tapi Korupsinya Makin Tinggi

1. Adian sebut Erick tak lupa dengan aktivis 98

Kementerian BUMN Beri Rumah untuk Keluarga Korban Reformasi 98Menteri BUMN, Erick Thohir beri rumah ke keluarga korban HAM 1998 (dok. Kementerian BUMN)

Adian menyebut, Erick Thohir tak lupa dengan para aktivis 98. Menurutnya, Erick Thohir merupakan sosok yang memperdulikan para keluarga korban 98.

"Walau saya dan Erick Thohir kerap berbeda, tapi saya sebagai Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) ikut mengucapkan salut, hormat dan terima kasih atas kepedulian Menteri Erick Thohir yang memberikan rumah untuk empat keluarga korban Trisakti," ucapnya.

Baca Juga: Perludem: Penjabat Kepala Daerah dari TNI-Polri Cederai Reformasi

2. Adian Napitupulu singgung perjuangan para aktivis Reformasi 98

Kementerian BUMN Beri Rumah untuk Keluarga Korban Reformasi 98IDN Times/Gregorius Aryodamar

Adian kemudian menyinggung soal perjuangan para aktivis Reformasi 98. Meski mereka harus berhadapan dengan peluru tajam, tak gentar dengan segala ancaman di depan mata.

"Apa saja yang dihasilkan oleh Reformasi? Lahirnya puluhan partai politik, lahirnya puluhan serikat pekerja nasional, sektoral maupun lokal, lahirnya puluhan bahkan ratusan media massa tanpa kekhawatiran dibredel," katanya.

"Pilkada tidak lagi dipilih oleh DPRD tapi langsung oleh rakyat, legislatif dan presiden juga langsung dipilih rakyat, lahirnya KPK, dibentuknya Mahkamah Konstitusi, pembatasan masa jabatan presiden dan sekian banyak perubahan dan kebebasan yang saat ini dinikmati oleh rakyat Indonesia," sambungnya.

3. Tetesan darah aktivis Reformasi 98 dinikmati masyarakat Indonesia

Kementerian BUMN Beri Rumah untuk Keluarga Korban Reformasi 98ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Lebih lanjut, Adian mengatakan, tetesan darah para aktivis Reformasi 98 itu kini dinikmati masyarakat Indonesia. Salah satu yang dinikmati adalah kebebasan berekspresi. Ya, hal itulah yang menjadi salah satu tuntutan dari para aktivis.

"Saat ada pesta kemenangan gubernur maka pada saat yang sama hati para ibu itu masih pedih berduka. Saat ratusan bupati dan ribuan anggota DPR/DPRD dilantik dengan dandanan yang gagah atau cantik, maka pada saat yang sama bibir para ibu itu masih sering mengucap nama anaknya sembari menciumi dan memeluk foto anak-anak mereka" ucapnya.

"Yang berpesta, yang tertawa, yang berdandan mewah itu mungkin lupa bahwa semua bisa mereka nikmati karena pengorbanan jiwa anak dari para ibu itu," imbuhnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya