Kiai Miftachul Akhyar Mundur, Siapa Pengganti Ketua Umum MUI?

Kiai Miftach telah ajukan surat pengunduran diri dari MUI

Jakarta, IDN Times - KH Miftachul Akhyar telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Surat tersebut sudah diterima oleh MUI.

"(Kiai Miftah) Mengajukan surat pengunduran diri ke MUI," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh, kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Baca Juga: Miftachul Akhyar Mundur dari Jabatan Ketua Umum MUI

1. Belum ada nama untuk pengganti Ketua Umum MUI

Kiai Miftachul Akhyar Mundur, Siapa Pengganti Ketua Umum MUI?Ketua Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Asrorun menjelaskan, belum ada nama yang ditunjuk untuk menggantikan Kiai Miftach. Menurutnya, perlu ada mekanisme dalam memutuskan pergantian Ketua Umum MUI.

"Belum terpikirkan penggantian. Tahapannya, akan dirapatkan oleh dewan pimpinan untuk merespons surat tersebut, disesuaikan dengan mekanisme organisasi," katanya.

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar Jadi Ketua Umum MUI Periode 2020-2025

2. Anwar Abbas buat surat terbuka untuk PBNU

Kiai Miftachul Akhyar Mundur, Siapa Pengganti Ketua Umum MUI?Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas (youtube.com/Official TVMUI)

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyampaikan surat terbuka untuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Surat terbuka itu disampaikan usai Kiai Miftachul Akhyar mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum MUI.

Salah satu alasan Kiai Miftach mengundurkan diri karena amanat Muktamar ke-34 NU tak memperbolehkan dirinya rangkap jabatan. Sebab, Miftah saat ini juga menjabat sebagai Rais Aam PBNU.

"Saya benar-benar sedih dan berduka serta bingung dan tidak tahu akan bicara apa. Beliau, Pak KH Miftachul Akhyar kami pilih untuk menjadi ketua umum kami di MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikitpun," ujar Anwar dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).

Anwar mengatakan, Kiai Miftach merupakan sosok ulama yang rendah hati. Kehadirannya sebagai Ketua Umum MUI diharapkan bisa menjadi pemersatu umat.

"Tapi herannya saya mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya bagi melaksanakan tugas suci dan mulia tersebut, sehingga saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya. Yang membuat saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya, NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk umat dan bagi bangsa.

3. Anwar Abbas ingin Kiai Miftach tetap jadi Ketua Umum MUI

Kiai Miftachul Akhyar Mundur, Siapa Pengganti Ketua Umum MUI?Anwar Abbas, Waketum MUI. IDN Times/Siti Umaiyah

Dalam surat terbukanya, Anwar Abbas meminta kepada PBNU untuk mengizinkan Kiai Miftach tetap menjadi Ketua Umum MUI. Menurutnya, Kiai Miftach merupakan sosok yang sangat tepat.

Berikut surat terbuka Anwar Abbas:

Surat Terbuka untuk Pengurus dan warga NU

SUARA HATI KAMI
DARI MUI

Saya benar-benar sedih dan berduka serta bingung dan tidak tahu akan bicara apa. Beliau Pak KH Miftachul Akhyar kami pilih untuk menjadi ketua umum kami di MUI dengan suara bulat tanpa ada lonjong sedikitpun. Beliau adalah seorang tokoh dan ulama serta pemimpin yg sangat rendah hati, yang sangat dibutuhkan dan diharapkan akan bisa mempersatukan umat tapi herannya saya mengapa NU tidak membolehkan dan merelakannya bagi melaksanakan tugas suci dan mulia tersebut, sehingga saya benar-benar jadi bingung sendiri dibuatnya. Yang membuat saya menjadi semakin bingung lagi karena sepanjang pengetahuan saya NU itu sudah menegaskan jati dirinya bahwa dia bukan hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk umat dan bagi bangsa. Tapi mengapa NU tidak mau mendengar suara hati dari kami-kami yang ada di MUI terutama mereka-mereka yang bukan dari NU ini.

Terus terang kami butuh Bapak KH Miftachul Akhyar untuk menjadi pimpinan kami. Tugas itu sudah beliau laksanakan dengan baik lebih dari satu tahun, sehingga kami sudah merasa sangat dekat dan sangat sayang serta mencintai diri beliau sebagai pemimpin kami. Untuk itu kepada Pimpinan dan warga NU. Kami ingin sampaikan bahwa kami ingin beliau tetap untuk terus menjadi pimpinan kami. Kalau beliau tidak bisa bekerja full time di NUkarena harus mengurus NU, kami berharap biarlah sisa-sisa waktu beliau saja yang beliau berikan untuk kami di MUI. Bagi kami, hal itu tidak masalah karena kami akan tetap bisa bekerja secara bersama-sama secara collective collegial di bawah pimpinan dan arahan beliau. InsyaAllah dengan jiwa besar dari pimpinan dan warga NU yang membolehkan Bapak KH Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI, kami harapkan persatuan dan kesatuan umat akan bisa kita jaga serta pelihara dan akan bisa kita buat untuk lebih kuat lagi dari masa-masa sebelumnya.

Hormat saya,
Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya