KSAD Jenderal Dudung Silaturahmi ke Muhammadiyah, Bahas Apa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta. Kunjungan itu dilakukan pada Sabtu, 11 Desember 2021 lalu.
Dalam kunjungan itu, Dudung bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Dudung ditemani oleh Panglima Komando Daerah Militer (PANGDAM) IV/Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Rudianto.
“Muhammadiyah dengan TNI selalu menjalin hubungan yang baik sebagaimana dengan Polri dan institusi pemerintah karena punya sejarah yang panjang di mana Jenderal Sudirman sebagai kader dan tokoh Muhammadiyah menjadi bapak TNI pertama dan menjadi tokoh sentral dalam TNI sehingga nilai-nilai keprajuritan, perjuangan dan kepahlawanan melekat dalam Muhammadiyah," ujar Haedar dilansir dari situs resmi Muhammadiyah, Senin (13/12/2021).
Baca Juga: Reaksi PBNU soal Pernyataan KSAD Dudung Belajar Agama Tak Perlu Dalam
1. Bahas persatuan nasional
Dalam pertemuan itu, Dudung dan Haedar membahas mengenai persatuan nasional. Caranya, dengan merawat kebhinekaan yang ada menggunakan prinsip musyawarah, kolektivitas, dan gotong royong.
“Persatuan menjadi hal yang mutlak bagi masa depan Indonesia. Jangan sampai bangsa Indonesia pecah karena perbedaan-perbedaan yang tidak bisa kita dialogkan, tidak bisa kita cari titik temunya dan tentu karena perbedaan-perbedaan yang membuat kita makin menjauh satu sama lain," ucapnya.
Baca Juga: TNI AD Klarifikasi Pernyataan KSAD Dudung soal Pendalaman Agama
2. Muhammadiyah dan TNI miliki kesamaan
Editor’s picks
Haedar mengatakan, Muhammadiyah dan TNI memiliki kesamaan dalam merawat persatuan. Sebab, Muhammadiyah dan TNI sama-sama berpijak pada Pancasila, agama dan kebudayaan luhur bangsa.
“Sehingga kita bisa belajar dari kebudayaan lain baik di Timur Tengah, di Asia, di Barat, tetapi semuanya juga harus tetap kita seleksi mana yang baik dan mana yang tidak pas dengan kebudayaan luhur bangsa. Nilai-nilai yang tidak sejalan dengan kebudayaan luhur bangsa, tentu jangan menjadi pola hidup bangsa Indonesia,” katanya.
3. Soan ke PBNU, Dudung dipanggil kiai oleh Said Aqil
Sebelumnya, saat masih menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) Dudung Abdurachman sowan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat Selasa sore. Kunjungan Dudung ke PBNU bertepatan dengan HUT ke-76 TNI.
Saat itu, Dudung bertemu langsung dengan Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj. Usai pertemuan, Said mengaku merasa terhormat kantornya dikunjungi oleh Dudung. Saat menyebut nama Dudung lengkap dengan jabatan dan pangkatnya, Said berkelakar tak masalah bila di depan nama Dudung ditambahkan sebutan kiai.
"Saya atau kantor PBNU sangat mendapat kehormatan dengan kunjungan Bapak Panglima Kostrad Letjen Abdurachman, Letjen Dudung Abdurachman, atau kalau mau ditambahin kiai bolehlah," ujar Said dalam video yang diunggah di kanal YouTube NU Channel, Selasa (5/10/2021).
Mendengar hal itu, Dudung pun tertawa.
Baca Juga: Profil KH Ahmad Dahlan, Sang Pendiri Muhammadiyah