Kurangi Polusi Udara, Jokowi Dorong Kantor di Jabodetabek Kerja Hybrid

Jokowi akui kualitas udara di Jabodetabek buruk

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memimpin rapat terbatas (ratas) terkait penanganan polusi udara di kawasan Jabodetabek. Ratas digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/8/2023).

"Pagi ini, kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek yang selama satu pekan terakhir, kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk," ujar Jokowi saat membuka ratas.

Ratas itu dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Selain itu, ada Menteri LHK Siti Nurbaya, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Buruk, Segera Sahkan Pergub Udara Bersih!

1. Jokowi beberkan penyebab polusi udara di Jabodetabek

Kurangi Polusi Udara, Jokowi Dorong Kantor di Jabodetabek Kerja HybridIlustrasi Polusi Udara. (IDN Times/Anata)

Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan penyebab polusi udara di Jobedatabek. Salah satunya karena kemarau panjang.

"Tanggal 12 Agustus 2023 kemarin, kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat. Memang terdapat beberapa faktor yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama 3 bulan terakhir, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi, serta pembuangan emisi dari transportasi dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur," kata Jokowi.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta, KLHK Soroti Gaya Hidup di Perkotaan

2. Jokowi minta adanya intervensi

Kurangi Polusi Udara, Jokowi Dorong Kantor di Jabodetabek Kerja HybridPresiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jokowi mengatakan, dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi yang bisa membuat kualitas udara kembali baik di wilayah Jabodetabek. Selain itu, Jokowi meminta agar dilakukan rekayasa cuaca, agar hujan kembali turun di wilayah Jabodetabek.

"Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta mengatakan, harus memperbanyak ruang terbuka hijau. Jokowi meminta kepada jajaran dan pemerintah daerah untuk menyiapkan anggarannya.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home, mungkin saya gak tau nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 (persen di kantor), 25 (persen) atau angka yang lain," kata dia.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Saat Akhir Pekan Ternyata Parah Juga

3. Jokowi dorong masyarakat beralih ke transportasi umum

Kurangi Polusi Udara, Jokowi Dorong Kantor di Jabodetabek Kerja HybridPresiden Joko "Jokowi" Widodo menjajal LRT Jabodebek pada Kamis, (3/8/2023). (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi kemudian mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum. Sehingga, emisi dari kendaraan pribadi bisa berkurang.

"Dalam jangka menengah, konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan juga sudah beroperasi," imbuhnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya