Ma'ruf Amin Pimpin Rapat Paripurna MUI, Bahas soal Ketua Umum Baru
Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Ma'ruf Amin memimpin Rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Pusat MUI (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin memimpin rapat paripurna Dewan Pimpinan MUI. Rapat tersebut membahas Ketua MUI baru.
"Marilah, pertama kita buka pertemuan ini dengan membaca surat Al Fatihah, mudah-mudahan acara paripurna pada siang hari ini berjalan denga lancar dan dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat," ujar Ma'ruf Amin di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).
Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Haram Beli Produk Pendukung Israel
1. Kiai Miftachul Achyar mengundurkan diri
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar (nu.or.id)Diketahui, KH Miftachul Achyar sudah mengajukan pengunduran diri sebagai Ketua Umum MUI sejak 2020. Pada rapat paripurna hari ini, salah satu agendanya mengesahkan KH Anwar Iskandar untuk menggantikan Kiai Achyar.
"Yang terhormat, KH Anwar Iskandar, calon Ketua Umum MUI," kata Ma'ruf Amin.
Baca Juga: MUI: Uang Donasi Bela Palestina di Monas Terkumpul Rp2 Miliar
2. Kiai Anwar Iskandar disetujui sebagai Ketua Umum MUI pada rapat pleno
Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Ma'ruf Amin memimpin Rapat Koordinasi Dewan Pimpinan Pusat MUI (IDN Times/Ilman Nafi'an)Kiai Anwar Iskandar disetujui sebagai Ketua Umum MUI pada rapat pleno Dewan Pimpinan MUI. Rapat tersebut dilakukan pada 15 Agustus 2023.
Dengan adanya Ketua Umum MUI yang baru, diharapkan organisasi MUI bisa kembali berjalan dengan baik.
Baca Juga: MUI dan Baznas Kolaborasi Gelar Pelatihan Amil Zakat di Siantar
3. Alasan Kiai Miftachul Achyar mengundurkan diri
Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar (youtube.com/TV NU)Sebelumnya, Kiai Miftachul Achyar mengundurkan diri dari Ketua Umum MUI karena diminta menjadi Rais Aam PBNU. Dalam penetapan sebagai Rais Aam PBNU pada Muktamar, Miftachul diminta agar tidak rangkap jabatan dan fokus terhadap pengembangan PBNU.
"Ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi)," kata Kiai Miftah.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
