Menag Yaqut: Indonesia Tidak Akan Pernah Merdeka Kalau Tak Ada Santri!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan Indonesia tidak akan pernah merdeka jika tak ada santri. Hal itu disampaikan Yaqut saat membuka peringatan Hari Santri 2021.
"Indonesia tidak akan pernah merdeka kalau tidak ada santri. Tahun 1945 tanggal 22 Oktober yang kita peringati hari ini sebagai Hari Santri, kita kenal sebagai resolusi jihad yang dulu dikumandangkan oleh Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari," ujar Yaqut dalam siaran langsung di kanal YouTube Kemenag RI, Selasa (21/9/2021).
1. Resolusi jihad gerakkan para santri ikut berperang
Yaqut menjelaskan, resolusi jihad ini menggerakkan para santri untuk pergi berperang. Mereka pergi berperang melawan penjajah yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.
"Resolusi jihad ini adalah komando kepada para santri untuk menghadang tentara NICA (Nederlands Indie Civil Administration), pada waktu itu ingin berkuasa kembali di Indonesia, ingin menjajah kembali," ucap Yaqut.
"Nah, kalau pada waktu itu para santri-santri tidak berangkat, saya merasa, saya meyakini, bahwa Indonesia tidak akan pernah merdeka. Jadi yang bertempur itu ya santri, Bung Tomo yang kita kenal dengan orasinya membakar, itu dia juga santri," katanya.
Oleh karenanya, Yaqut menganggap wajar apabila santri mendapat temapt khusus di mata negara.
Baca Juga: Kisah KH Hasyim Asy’ari dan Santri, Resolusi Jihad Usir Penjajah
2. Tema Hari Santri 2021
Yaqut mengatakan, tema Hari Santri 2021 adalah "satri siaga jiwa raga". Ia menerangkan, siaga jiwa raga merupakan bentuk komitmen santri untuk menjaga dan membela Tanah Air seumur hidupnya.
"Ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia," kata Yaqut.
3. Siaga jiwa raga juga penting diterapkan di masa pandemik COVID-19
Selain itu, Yaqut meminta para santri juga siaga jiwa raga di masa pamdemik COVID-19. Dia meminta para santri untuk melaksanakan 5M+1D (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan doa).
"Jadi, siaga jiwa raga menjadi sangat penting di era pandemik COVID-19," ucapnya.
Baca Juga: PWNU DKI: Lebai Jika Anggap Santri Tutup Telinga dari Musik Radikal