Menkes Akui Varian COVID-19 Bernama Eris Sudah Masuk Indonesia

Masyarakat diimbau tidak khawatir

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui varian COVID-19 bernama Eris sudah masuk di Indonesia. Menurutnya, varian tersebut masuk Indonesia dua bulan lalu.

"Varian baru tersebut memang sudah ada di Indonesia, sudah dari dua bulan lalu," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga: Presiden Terbitkan Perpres Akhiri Penanganan COVID-19, Ini 6 Pasalnya

1. Masyarakat diimbau tidak khawatir

Menkes Akui Varian COVID-19 Bernama Eris Sudah Masuk IndonesiaMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (28/1/2021) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Budi mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan adanya varian baru tersebut. Saat ini, Indonesia sudah dalam endemik COVID-19.

"Iya, gak perlu khawatir," kata dia.

Baca Juga: Vietnam Hukum 54 Orang dalam Sidang Kasus Korupsi Terkait COVID-19

2. Varian Eris pertama kali muncul di Inggris

Menkes Akui Varian COVID-19 Bernama Eris Sudah Masuk IndonesiaIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir dari laman POPMAMA, varian Eris pertama kali menyebar di Inggris. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menggolongkan varian baru ‘Eris’ ini sebagai daftar varian yang tengah dipantau atau variant under monitoring (VUM).

Langkah tersebut dicetuskan setelah varian 'Eris' prevalensinya terus meningkat di Inggris dan di beberapa negara lain, seperti Asia.

“Tingkat kasus COVID-19 terus meningkat minggu ini dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya. 5,4 persen dari 4.396 spesimen pernapasan yang dilaporkan melalui Sistem Data Mart Pernapasan diidentifikasi sebagai COVID-19,” ungkap Badan keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam laporannya.

3. Di Inggris, kasus positif Covid-19 varian baru ini melonjak drastis

Menkes Akui Varian COVID-19 Bernama Eris Sudah Masuk IndonesiaIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data yang dipaparkan coronavirus.data.gov.uk, jumlah kasus positif di negara tersebut melonjak 27,8 persen atau sekitar 887 dalam tujuh hari pada 23-29 Juli 2023.

Di samping itu, data UKHSA menunjukkan angka positivity rate melonjak jadi 5,4 persen pada pekan lalu, dari 3,7 persen. Hal tersebut tentu menjadi kekhawatiran karena jumlahnya sudah turun tajam sejak Maret 2022.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya