Menkes Ungkap 3 Skema Indonesia Bisa Menuju Endemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan ada tiga skema agar Indonesia bisa menuju fase endemik COVID-19. Pertama, semua wilayahnya masuk dalam PPKM level 1.
"Itu level 1, selama tiga bulan berturut-turut," ujar Budi dalam keterangannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: Menkes Ungkap Ada Vaksin COVID-19 Kadaluarsa Menumpuk di Gudang
1. 70 persen populasi di Indonesia sudah vaksinasi COVID-19
kedua, kata Budi, 70 persen populasi di Indonesia sudah menerima vaksinasi COVID-19 dosis lengkap. Kemudian yang ketiga reproduction rate atau laju penularan di bawah satu selama minimal 3 bulan berturut-turut.
"Itu yang menjadi pertimbangan kami dari sektor kesehatan merasa cukup yakin bahwa sudah bisa dibuat keputusan transisi dari pandemik menjadi endemik," ucapnya.
Baca Juga: Cabut Aturan Masker, Menkes: Ini Langkah Transisi Pandemik ke Endemik
2. Keputusan stasus menjadi endemik tak hanya dari sisi kesehatan
Editor’s picks
Menurutnya, keputusan status menjadi endemik bukan hanya soal kesehatan. Namun, ada juga faktor lain seperti ekonomi, politik, sosial hingga budaya.
"Yang kedua, kalau pandemik sifatnya global, gak bisa seorang presiden mutusin sendiri untuk negaranya, karena ini harus menjadi kesepakatan antara pimpinan-pimpinan negara besar di dunia," katanya.
3. Akan ada 74 juta dosis vaksin masuk Indonesia
Dalam kesempatan itu, Budi mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis lengkap dan booster. Berdasarkan data per April 2022, ada 474 juta dosis vaksin sudah masuk ke Indonesia.
"130 juta adalah vaksin hibah atau donasi. Jadi kita pemerintah tidak mengeluarkan uang utk memperolehnya. Sedangkan sisanya sekitar 344 juta itu adalah vaksin yang kita beli," ucapnya.
Menurutnya, hingga akhir 2022, akan ada 74 juta dosis vaksin masuk ke Indonesia.
"Dari 74 juta itu sekitar 15 juta adalah sisa kontrak di awal tahun 2021 yang akan terkirim sesudah bulan Juni sampai akhir tahun. Sisanya sekitar 71 dikurangi 15 juta dosis, sisanya mungkin 50jutaan lebih itu adalah hibah. Jadi kita bisa lihat bahwa akan lebih banyak lagi vaksin hibah yang akan datang," imbuhnya.