Menteri PPPA Sebut Korban Anak-Perempuan di Kanjuruhan Ditangani Baik

Menteri PPPA terus berkoordinasi dengan berbagai pihak

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan seluruh anak dan perempuan yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sudah tertangani dengan baik. Menurutnya, Kementerian PPPA juga terus melakukan pemantauan di lapangan.

"Sudah ditangani dengan baik, dari kami terus memantau bagaimana korban anak dan perempuannya, itu kami sudah ada pemantauan dan koordinasi," ujar Bintang di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Bonek Kirim Doa untuk Tragedi Kanjuruhan

1. Gubernur Jawa Timur juga sudah melakukan penanganan dengan baik

Menteri PPPA Sebut Korban Anak-Perempuan di Kanjuruhan Ditangani BaikEvakuasi korban saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Bintang menerangkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait penanganan korban perempuan dan anak. Dia mengapresiasi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang sudah melakukan penanganan dengan baik di lapangan.

"Alhamdulillah sekarang ini sudah penanganan yang sangat baik, dilakukan gubernur," kata dia.

Baca Juga: AHY Minta Investigasi Tragedi Kanjuruhan: Sepak Bola Tak Seharga Nyawa

2. Polri revisi jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan jadi 125 orang

Menteri PPPA Sebut Korban Anak-Perempuan di Kanjuruhan Ditangani BaikKerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Sebelumnya, Polri memperbarui data korban tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Korban meninggal dunia terkini berdasarkan data Polri terdapat 125 orang.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, korban luka berat terdapat 21 orang dan luka ringan 304 orang.

Untuk korban meninggal dunia tetap 125 orang, kami minta tolong untuk meluruskan. Sampai dengan siang ini sementara yang kami dapat dari tim DVI adalah 125 orang. Kemudian korban luka berat ada 21 orang, korban luka ringan 304 orang sehingga jumlah korban ter-update adalah 455 orang,” kata Dedi di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

3. Kerusuhan suporter terjadi diduga karena Aremania tak terima kekalahan

Menteri PPPA Sebut Korban Anak-Perempuan di Kanjuruhan Ditangani BaikEvakuasi para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, mengatakan, kerusuhan terjadi pada pukul 21.58 WIB setelah pertandingan selesai. Saat itu, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain.

“Dilempari oleh Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral, air mineral gelas dan lain-lain,” kata Nico lewat keterangan tertulisnya.

Pada pukul 22.00 WIB, saat pemain dan official pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC. Polisi pun melakukan pengamanan dengan membawa pemain masuk ke dalam kamar ganti.

“Selanjutnya Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter Arema yang menyerang,” ujar Nico.

“Tembakan gas air mata juga ada yang kearah tribun, di sisi lain suporter Aremania di tribun masih banyak. Kemudian Aremania yg berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion,” imbuhnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan yang Mengulang Insiden Pilu di Peru

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya