Moeldoko soal KSAD Perintah Prajurit Protes Effendi: Reaksi Spontan

Effendi sudah minta maaf kepada KSAD dan Panglima TNI

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko turut mengomentari kisruh antara Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa. Dalam peristiwa itu, Dudung sempat menginstruksikan Prajurit TNI AD untuk memprotes Effendi.

Moeldoko mengatakan, instruksi yang dilakukan Dudung merupakan reaksi spontan. Menurutnya, saat ini Effendi sudah meminta maaf.

"Itu reaksi spontan, begitu Pak Effendi Simbolon (minta maaf), kan semuanya udah cairlah," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Buntut Sebut TNI Gerombolan, Effendi Simbolon Dapat Ancaman Pembunuhan

1. Harus saling menghargai instansi lain

Moeldoko soal KSAD Perintah Prajurit Protes Effendi: Reaksi SpontanKSP Moeldoko (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Mantan Panglima TNI Itu meminta semua pihak untuk saling menghargai instansi lain. Dia mengimbau kepada semua pihak untuk tak lagi membedakan antara militer dan sipil.

"Enggak perlu memperdebatkan sipil, militer, bukan zamannya lagi. Kita sudah mendudukkan tentara pada posisi yang menurut saya waktu saya menjadi Panglima TNI, pada posisi pas. Jadi, ini sebenarnya enggak perlu ada perdebatan sipil, militer, tapi bagaimana institusi itu saling memberi penghormatan. Itu saja intinya," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko enggan memberi tanggapan terkait siapa sosok pengganti Andika Perkasa sebagai Panglima TNI selanjutnya. Diketahui, Andika akan pensiun akhir 2022 ini.

"Yo sek toh, ojo kesusu," kata dia.

Baca Juga: KSAD Dudung Terima Permintaan Maaf Effendi Simbolon, Resmi Berdamai?

2. Effendi Simbolon maaf ke Dudung dan Andika

Moeldoko soal KSAD Perintah Prajurit Protes Effendi: Reaksi SpontanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Sebelumnya, Effendi meminta maaf usai menyebut TNI sebagai gerombolan organisasi masyarakat (Ormas). Ia meminta maaf pada kepada seluruh anggota TNI, termasuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.

"Saya dari lubuk hati yang paling dalam atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti prajurit TNI, dari mulai tamtama, bintara, perwira, sesepuh yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin tadi sudah ditekankan," ujar Effendi di Ruang Fraksi PDI Perjuangan, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

3. Effendi Simbolon mengaku tak berniat menyebut TNI gerombolan ormas

Moeldoko soal KSAD Perintah Prajurit Protes Effendi: Reaksi SpontanAnggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon dan Ketua Fraksi PDIP/DPR, Utut Adianto di Ruang Fraksi PDI Perjuangan (IDN Times/Aryodamar)

Pada saat rapat dengan TNI, ia ingin mengonfirmasi kabar disharmonisasi antara Andika dan Dudung, namun Dudung tidak hadir. Ia mengaku tak bermaksud menyebut TNI sebagai gerombolan ormas dan kembali meminta maaf.

"Saya sendiri enggak ada maksud menyatakan sebagaimana yang sekarang bergulir. Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh prajurit, baik yang bertugas dan sudah purna," ujarnya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya