Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang Divonis Ringan, Tim Advokasi Kecewa

Sebanyak 21 terdakwa divonis penjara 4 bulan 15 hari

Jakarta, IDN Times - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pontianak hari ini menggelar sidang putusan terhadap 21 terdakwa kasus perusakan masjid Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat. Dalam kasus ini, total ada 22 terdakwa.

Berdasarkan putusan hakim, sebanyak 21 terdakwa itu divonis 4 bulan, 15 hari penjara. Sedangkan, seorang terdakwa lainnya masih dalam agenda sidang pembelaan.

Tim advokasi kebebasan beragama dan berkeyakinan, merasa janggal dengan putusan majelis hakim.

"Kejanggalan mulai terasa pada persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Ahmadiyah, karena persidangan berubah menjadi persidangan keyakinan, terbukti pertanyaan Jaksa Penuntut Umum dominan mengenai keyakinan Ahmadiyah," ujar tim advokasi kebebasan beragama dan berkeyakinan, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (6/1/2022).

"Sedangkan, pemeriksaan unsur-unsur tindak pidana perusakan dan hasutan yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum tidak diperiksa secara detail, ditambah lagi persidangan terhadap keyakinan Ahmadiyah diperkuat oleh ketua majelis hakim yang memberikan nasihat kepada saksi Karsono terhadap keyakinannya," sambung tim advokasi.

Baca Juga: Tiga Provokator Ditahan dalam Kasus Perusakan Masjid Ahmadiyah Sintang

1. Tim advokasi kecam putusan hakim

Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang Divonis Ringan, Tim Advokasi KecewaSekelompok orang mengatasnamakan umat Islam merusak Masjid Ahmadiyah di Sintang. (twitter.com/AlissaWahid)

Tim advokasi pun mengecam putusan majelis hakim PN Pontianak. Menurut mereka, vonis tersebut sangat ringan.

"Vonis yang sangat ringan tersebut telah mencederai wajah pengadilan, gagal menjamin keadilan bagi korban, dan tidak mewujudkan penegakan hukum yang memberikan efek jera bagi pelaku," kata mereka.

Baca Juga: Menag Minta Perusak Masjid Ahmadiyah di Sintang Dihukum

2. Tim advokasi mendesak Jaksa Agung turun tangan

Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang Divonis Ringan, Tim Advokasi KecewaIlustrasi Kejagung (istimewa)

Tim advokasi juga meminta Jaksa Agung turun tangan mengusut adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan jaksa penuntut umum. Mereka menilai, jaksa telah berpihak kepada para terdakwa.

"Mendesak Ketua Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk menyatakan
banding, terhadap putusan 21 terdakwa yang melakukan perusakan Masjid
Miftahul Huda," kata tim advokasi.

3. Perusakan masjid jemaah Ahmadiyah di Sintang terjadi pada September 2021

Perusak Masjid Ahmadiyah Sintang Divonis Ringan, Tim Advokasi KecewaSekelompok orang mengatasnamakan umat Islam merusak Masjid Ahmadiyah di Sintang. (dok. IDN Times/Istimewa)

Diketahui, perusakan masjid jemaah Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat terjadi pada Jumat, 3 September 2021. Kala itu, masa dengan beringas merusak apapun benda-benda yang ada di masjid.

Aparat kepolisian saat itu juga langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan.

"Sudah ada tim (kepolisian) yang diturunkan untuk mengusut kasus perusakan itu," kata Kabid Humas Polda Kalbar Komisaris Besar Pol Donny Charles Go, Sabtu (4/9/2021).

Donny memastikan kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) sudah aman. Pihak kepolisian dan TNI terus berjaga pasca-perusakan. "Kondisi sudah kondusif," ujar dia.

Sebanyak 300 personel gabungan Polres, Kodim, dan Pemkab Sintang dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP), guna meredam aksi massa susulan mengatasnamakan Aliansi Umat Islam tersebut.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya