Respons Istana soal Ada Isu Reshuffle di Akhir Maret 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo diisukan akan melakukan reshuffle di akhir Maret 2022. Isu tersebut pertama kali disampaikan Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan belum ada kabar terkait reshuffle kabinet.
"Belum ada," ujar Heru melalui pesan singkat kepada IDN Times, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga: Reshuffle Kabinet, Nama Bima Arya Direkomendasikan Jadi Menteri?
1. Bima Arya sebut PAN bakal dapat jatah menteri dan wakil menteri
Isu adanya reshuffle kabinet juga disampaikan oleh Wali Kota Bogor yang juga politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya. Dia mengatakan partainya akan mendapat jatah menteri dan wakil menteri bila Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Namun, siapa nama menteri dan wakil menteri, itu menjadi tugas Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengusulkan kepada Jokowi.
"Internal PAN sepakat menyerahkan itu kepada Ketum yang akan mengusulkan ke Presiden," ujar Bima kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).
Bima menegaskan, PAN sangat siap untuk bergabung dengan kabinet Jokowi. Menurutnya, PAN memiliki sejumlah kader yang kompeten.
"PAN banyak kader mumpuni," katanya.
Editor’s picks
Meski demikian, kata Bima, PAN masih menunggu keputusan resmi dari Presiden Jokowi. Menurutnya, penunjukkan menteri dan wakil menteri merupakan hak prerogatif presiden.
2. Bima Arya ngaku namanya tak direkomendasikan jadi menteri
Dalam kesempatan lain, Bima Arya memastikan, namanya tidak direkomendasikan oleh partai untuk menjadi menteri atau wakil menteri terkait isu reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Setahu saya, nama saya tidak direkomendasikan. Tidak ada dalam rekomendasi partai, mungkin karena saya masih punya tanggung jawab di Bogor," kata Bima di sela kunjungan meninjau proyek rel ganda di Batu Tulis, seperti dilansir ANTARA, Selasa (15/3/2022).
3. Bima Arya fokus masa jabatan Wali Kota Bogor hingga 2023
Bima kembali menegaskan, untuk nama-nama yang direkomendasikan PAN sebagai menteri, itu sepenuhnya diserahkan kepada Zulkifli Hasan.
"Jadi kami tidak punya referensi sama sekali," jelasnya.
Bima sendiri mengaku fokus pada pekerjaannya hingga 2023, sesuai ketentuan pemilu yang berlaku.