Siklon Tropis Rai Punah, Musim Hujan di Indonesia Jadi Semakin Nyata

Siklon tropis di utara RI menjadi penghalang udara basah

Jakarta, IDN Times - Badan Meteotologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) menyatakan Siklon Tropis Rai di sekitar Samudra Pasifik barat laut atau berada di utara Indonesia sudah punah. Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Rajab, mengatakan hilangnya Siklon Tropis Rai membuat musim hujan di Indonesia semakin nyata.

"Siklon Rai yang ada di utara sudah punah. Kalau di utara agak beda memang, ketika siklon punah kondisi musim hujan kita akan lebih ketara lagi," ujar Fachri dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/12/2021).

1. Penyebab musim hujan semakin nyata

Siklon Tropis Rai Punah, Musim Hujan di Indonesia Jadi Semakin NyataIlustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Fachri menjelaskan siklon yang ada di utara Indonesia, termasuk Siklon Tropis Rai yang punah, biasanya menutup udara basah. Kepunahan siklon di utara Indonesia pun menyebabkan tak ada lagi penghambat arus udara dari utara.

"Siklon yang ada di utara itu seperti blocking, menghambat arus udara dari utara yang masuk ke Indonesia, jadi wilayah selatan seperti Jawa ketika ada siklon di utara, itu asupan udara basahnya terhalang dengan adanya siklon itu," ucap Fachri.

"Jadi kalau kita kan siklon tropis itu sebagai gangguan tropis, mengganggu kenormalan, di satu sisi menghasilkan hujan, tapi di sisi yang lain itu ngeblok adanya udara basa," katanya.

Baca Juga: Ada Potensi Bibit Siklon, BMKG Keluarkan Peringatan Dampak di NTT

2. BMKG keluarkan potensi munculnya bibit siklon tropis

Siklon Tropis Rai Punah, Musim Hujan di Indonesia Jadi Semakin NyataRuang pengamatan cuaca BMKG (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sebelumnya, BMKG melalui TCWC juga mengeluarkan peringatan munculnya bibit siklon tropis. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan potensi itu bisa meningkat menjadi area suspect di sekitar Laut Arafura dalam tiga hari ke depan. Hal itu bisa terjadi dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin.

"Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah barat daya menuju wilayah perairan utara Australia atau selatan Nusa Tenggara Timur," ujar Guswanto dalam keterangannya, Selasa (21/12/2021).

3. Akan berdampak pada cuaca di NTT

Siklon Tropis Rai Punah, Musim Hujan di Indonesia Jadi Semakin NyataIlustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Menurutnya, suspect area tersebut nantinya bisa menjadi pembentukan bibit siklon tropis. Akibat adanya potensi tersebut, dapat menimbulkan dampak cuaca tidak langsung di Indonesia. Khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.

Berikut potensi dampak cuaca tidak langsungnya:

  • Potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.
  • Potensi angin kencang di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
  • Potensi tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter (Moderate Sea) di Laut Seram, perairan Kaimana, perairan Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, perairan Amamapare hingga Agats bagian utara, dan Laut Arafura.
  • Potensi tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter (Rough Sea) di Laut Flores bagian timur, perairan selatan Baubau sampai Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Pulau Buru sampai Pulau Seram, perairan Kepulauan Kei, dan perairan Fakfak.

Baca Juga: Muncul Siklon Tropis Rai dan Bibit Siklon 97W, Apa Dampaknya bagi RI?

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya