Wapres Beri Penghargaan Satyalancana Wira Karya ke Ganjar Pranowo

Ganjar dianggap sukses turunkan stunting di Jawa Tengah

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, memberikan tanda jasa Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30. Pemberian tanda jasa itu digelar di Kantor Bupati Banyuasin, Sumatra Selatan.

Satyalancana Pembangunan diberikan kepada Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru. Sementara, Satyalancana Wira Karya diberikan kepada 32 penerima, salah satunya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dalam pidatonya, Ma'ruf menjelaskan jika angka stunting di Indonesia saat ini 21,6, persen. Pemerintah menargetkan pada 2024 angka tersebut turun menjadi 14 persen.

“Keluarga menjadi aktor kunci dalam mengatasi sebab-sebab stunting tersebut. Keluarga mesti memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan,” ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).

1. Stunting bukan hanya soal tinggi badan

Wapres Beri Penghargaan Satyalancana Wira Karya ke Ganjar PranowoWapres Ma'ruf Amin (dok. Setwapres)

Ma'ruf menerangkan, stunting bukan hanya soal tinggi badan. Namun, kata dia, bisa mempengaruhi kualitas hidup manusia dan memunculkan penyakit kronis.

“Anak stunting memiliki badan dan otak yang stunting. Anak stunting memiliki kehidupan yang stunting pula,” ujar Wapres.

Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat dan pemerintah daerah memantau gizi mulai dari ibu hamil hingga anak lahir.

Baca Juga: Peringati Harganas Ke-28, BKKBN Ajak Keluarga Indonesia Cegah Stunting

2. Ganjar dapat penghargaan karena dianggap sukses turunkan stunting di Jawa Tengah

Wapres Beri Penghargaan Satyalancana Wira Karya ke Ganjar PranowoWapres ma'ruf Amin Beri Penghargaan Satyalancana Wira Karya ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (dok. Sekretariat Wapres)

Ganjar menjadi salah satu penerima Satyalancana Wira Karya karena dianggap memberikan darmabakti kepada negara, khususnya menurunkan angka stunting. Atas penghargaan itu, Gubernur Jateng ini menyampaikan terima kasihnya.

"Saya menyampaikan terima kasih karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur, sistematis sehingga kita bisa menurunkan angka stunting dengan bagus," kata Ganjar.

Ganjar menerangkan, stunting di Jawa Tengah pada 2018 berada di angka 24,4 persen dan turun menjadi 18,3 persen di tahun 2019. Pada 2020, angka stunting di Jawa Tengah menjadi 14,5 persen dan tahun 2022 berada di 11,9 persen.

Menurutnya, ada sejumlah program untuk mengentaskan stunting, seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, One Student One Client dan terbaru Ganjar meluncurkan beras fortifikasi sebagai penambah gizi untuk ibu hamil.

"Jadi ada program perhatian pada ibu hamil, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu memeriksakan sejak awal terus memberikan asupan gizi yang baik, mengontrol terus-menerus dan suaminya juga harus peduli. Sampai anaknya lahir, diberi ASI eksklusif dan itu perhatian yang perlu dikontrol," beber dia.

3. Ganjar targetkan angka stunting pada 2024 di Jawa Tengah menjadi 3 persen

Wapres Beri Penghargaan Satyalancana Wira Karya ke Ganjar PranowoBakal Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menghadiri pameran foto Reformasi 98 di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023) (IDN Times/Aryodamar)

Dalam kesempatan itu, Ganjar menargetkan angka stunting di Jawa Tengah pada 2024 berada di angka 3 persen. Dia meyakini, target itu akan tercapai.

"Target 14 persen harus tercapai. Maka kalau Jawa Tengah kurang lebih sekitar 3 sampai 4 persen dan saya kira itu tidak akan sulit," imbuhnya.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Sebut Pernikahan Anak di Indonesia Picu Stunting

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya