Ki Marogan, Melakukan Syiar Islam ke Pedalaman Palembang Dengan Perahu

Masjid Ki Marogan jadi saksi dakwahnya

Palembang, IDN Times - Perkembangan Islam di wilayah Kota Palembang dipengaruhi oleh eksistensi para kiai yang pernah ada. Salah satu bentuk kehadiran para kiai tersebut, yakni dengan didirikannya masjid sebagai rumah ibadah, selain tempat menyebarkan syiar agama Islam ke daerah pelosok Sumatera Selatan.

Salah satu kiai yang pernah ada, yakni Ki Marogan. Cerita mengenai caranya menyebarkan agama Islam menjadi legenda bagi masyarakat Kota Palembang hingga saat ini. Masjid yang didirikannya pun masih ada dan menjadi tempat kegiatan agama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kertapati, Palembang, Rabu (22/5).

Baca Juga: Ini yang Bikin Mudik Jadi Asyik di Jalur Selatan Jawa Tengah

1. Masjid jadi tujuan wisata religi

Ki Marogan, Melakukan Syiar Islam ke Pedalaman Palembang Dengan PerahuIDN Times/Rangga Erfizal

Palembang menjadi salah satu tempat yang banyak menyajikan wisata religi bagi masyarakat Muslim. Salah satunya, adalah Masjid Ki Marogan yang menjadi salah satu masjid tertua di Palembang. Masjid ini dibangun pada tahun 1871 Masehi atau tepatnya pada masa Kesultanan Palembang. 

Kiai Marogan sendiri bernama asli Masagus H. Abdul Hamid bin Masagus H. Mahmud. Dirinya dikenal dari syiar yang mudah diserap oleh masyarakat pedalaman Sumatera Selatan.

Menurut pengurus masjid Kiai Marogan, Masagus Yayan Fauzan yang juga merupakan keturunan kelima Kiai Marogan tersebut mengatakan, jika syiar oleh Ki Marogan menitikberatkan pada sikap zuhud dan kesufian.

"Untuk ajarannya, Kiai Marogan menitikberatkan pada ajaran zuhud dan kesufian. Hal itu mudah diterima oleh masyarakat pedalaman pada waktu itu," ujar dia.

Salah satu ilmu yang dia dapatkan, di antaranya adalah Thariqah Qadiriyah yang dia ketahui sejak kecil dari ayahnya. Hal ini mengingat sang ayah, Syekh Mahmud al-Qadiry, merupakan Guru Mursyid Thariqah Al-Qadiriyah.

2. Ki Marogan wakafkan dua masjid

Ki Marogan, Melakukan Syiar Islam ke Pedalaman Palembang Dengan PerahuDok.IDN Times/Istimewa

Selama hidup, Kiai Marogan banyak melakukan syiar di daerah pedalaman Sumatera. Namun, dirinya juga membuat masjid tempat pusat berdakwah. Dirinya pun mewakafkan dua masjid yang dibangun saat dirinya berdakwah yang hingga saat ini, masih kokoh berdiri.

"Dua masjid yang dibangun oleh Kiai Marogan, yakni Masjid Kiai Muara Ogan di bagian Ulu, dibangun tahun 1871. Kemudian Masjid Lawang Kidul di seberang Ilir yang dibangun tahun 1890. Kedua masjid dibangun di pinggiran Sungai Musi, di daerah tanjung yang terbentuk dari pertemuan muara Sungai Ogan dan muara Sungai Lawang Kidul," ujar dia.

3. Dikenal mensyiarkan Islam dengan kapal

Ki Marogan, Melakukan Syiar Islam ke Pedalaman Palembang Dengan PerahuIDN Times/Rangga Erfizal

Wilayah Sumatera Selatan yang terdiri dari wilayah perairan membuat Kiai Marogan kerap memilih perahu dalam agendanya mensyiarkan Islam.

"Wilayah Sumatera Selatan terdiri dari wilayah perairan sungai, membuat Ki Marogan selalu menggunakan perahu tiap pergi berdakwah," ujar dia.

Setiap kali memasuki perkampungan, Ki Marogan selalu mengucapkan zikir. Zikir itulah yang menjadi pertanda bagi penduduk setempat bahwa daerah mereka kedatangan sang kiai.

"Banyak ajaran Kiai Marogan yang masih melekat di sebagian penduduk Palembang, di antaranya adalah sebuah dzikir: La ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin Muhammadur Rasulullah Shadiqul Wa’dul Amin. Yang artinya, Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang benar dan nyata, Muhammad adalah Rasulullah Yang Jujur dan Amanah. Dzikir ini diamalkan oleh Kiai Marogan saat berkunjung ke pelosok," ujar dia.

Baca Juga: Kamu Mudik ke Jawa Timur? Ini Rekomendasi Top 10 Destinasi di Blora

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya