Aktivitas Subduksi Pulau Sumatera, Aceh Dua Kali Diguncang Gempa

Titik lokasi gempa tidak jauh

Banda Aceh, IDN Times - Gempa tetkonik mengguncang Kabupaten Simeulue, Aceh, pada Senin (19/10/2020). Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melalui Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, gempa terjadi sebanyak dua kali.

"Terjadi di wilayah pantai barat Pulau Sumatera tepatnya di Pulau Simeulue diguncang gempa tektonik, mulanya sekira pukul 16.38 WIB tadi," kata Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro, saat dikonfirmasi, Senin (19/10/2020).

1. Gempa pertama berkekuatan 5,2 Skala Richter

Aktivitas Subduksi Pulau Sumatera, Aceh Dua Kali Diguncang GempaIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Djati mengatakan, gempa pertama dengan kekuatan 5,2 Skala Richter terletak pada koordinat 2,88 Lintang Utara dan 96,23 Bujur Timur.

"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 kilometer arah Utara Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh pada kedalaman 10 kilometer," ujarnya.

Adapun getaran gempa dirasakan III Modified Mercalli Intensity di kawasan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, II Modified Mercalli Intensity di kawasan Kota Banda Aceh.

Baca Juga: Bikin Nyesek, 10 Foto Absurd Ekspektasi Vs Realita Liburan ke Bali

2. Gempa kembali terjadi dengan kekuatan lebih kecil 3,4 Skala Richter

Aktivitas Subduksi Pulau Sumatera, Aceh Dua Kali Diguncang GempaIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Usai terjadi gempa dengan skala di atas 5, gempa susulan terjadi namun dengan kekuatan yang lebih kecil, yakni 3,4 Skala Richter.

Gempa tektonik kedua ini terjadi sekira pukul 17.21 WIB dengan lokasi pada koordinat 2,90 Lintang Utara dan 96,33 Bujur Timur. Tepatnya, gempa terjadi 47 kilometer arah barat laut Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue.

"Pada gempa kedua yang lebih ringan ini, terjadi di kedalaman 7 kilometer," kata Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar.

Gempa dirasakan di Kota Sinabang hanya II Modified Mercalli Intensity.

3. Kedua gempa saling berkaitan karena ada aktivitas subduksi di bawah Pulau Sumatera

Aktivitas Subduksi Pulau Sumatera, Aceh Dua Kali Diguncang GempaIlustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Djati menjelaskan, jika melihat serta memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Biasanya gempa ini timbul akibat adanya aktivitas subduksi di bawah Pulau Sumatera.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).

"Sama-sama diakibatkan aktivitas subduksi, namun lebih dipicu dengan kondisi sekitar karena subduksi memanjang dari Aceh ujung Sumatera hingga ke Pulau Jawa," jelasnya.

4. Gempa tergolong tidak berbahaya meski saling berkaitan

Aktivitas Subduksi Pulau Sumatera, Aceh Dua Kali Diguncang Gempa(IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Stasiun Geofisika Klas III Aceh Besar menyampaikan, meski gempa yang terjadi saling berkaitan dan lokasi koordinatnya tidak jauh berbeda, namun gempa terbilang tidak menimbulkan tsunami

"Secara teori memang gempa besar yang dirasakan biasanya akan ada gempa susulan dengan energinya lebih kecil," ujar Djati.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tambahnya.

Hingga kini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tektonik tersebut.

Baca Juga: 10 Potret Memesona Raline Shah Pakai Batik Endek saat Meditasi di Bali

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya