Suhu Udara 33 Derajat, BMKG: Aceh Sedang Memasuki Musim Kemarau

Warga diimbau tidak melakukan pembakaran hutan

Banda Aceh, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda memantau adanya titik panas di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.

Tak hanya itu, suhu udara diprediksi juga akan mengalami peningkatan dalam beberapa hari ke depan nanti.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Zakaria Ahmad mengatakan, peningkatan suhu serta adanya titik panas karena saat ini Aceh sedang memasuki musim kemarau.

“Aceh sudah sangat memungkinkan memasuki titik panas karena sudah memasuki musim kemarau,” kata Zakaria, saat dikonfirmasi, Senin (20/1).

1. Suhu naik mencapai 33 derajat celcius

Suhu Udara 33 Derajat, BMKG: Aceh Sedang Memasuki Musim KemarauKekeringan melanda sejumlah desa di Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Aceh (IDN Times/Saifullah)

Zakaria menyampaikan, selama dua hingga tiga hari ke depan, suhu udara di Aceh akan mengalami peningkatan hingga mencapai 33 derajat celcius. Di hari-hari sebelumnya, suhu di Aceh hanya 32 derajat celcius.

“Untuk beberapa hari ini suhu di Aceh kita perkirakan antara 31 sampai 33 derajat celcius. Ini untuk dua hingga tiga hari ke depan,” ujarnya.

Kenaikan suhu tidak terjadi di semua daerah, melainkan hanya beberapa daerah, khususnya bagian utara timur Aceh. Mulai dari Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang. Sementara, untuk daerah daerah dataran tinggi seperti Gayo Lues, Bener Meriah, Takengon, suhunya mulai dari 28 hingga 31 derajat celcius.

Baca Juga: Jelang Imlek, Vihara Dharma Bhakti Bersihkan Patung Dewa

2. Titik panas terpantau di sejumlah kabupaten

Suhu Udara 33 Derajat, BMKG: Aceh Sedang Memasuki Musim KemarauIDN Times/Aldila Muharma

Zakaria mengatakan, ada sejumlah titik panas yang sempat terpantau dalam beberapa hari belakangan ini di wilayah Aceh. Terakhir, Minggu (19/1) kemarin, terpantau ada satu titik panas di Kabupaten Aceh Selatan dengan tingkat kepercayaan 81 persen.

“Pantauan titik panas Provinsi Aceh, pada 19 Januari 2020 pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, secara akumulasi terdapat satu titik panas,” ungkapnya.

Ia menambahkan, titik-titik panas juga sempat terpantau, terutama di wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Barat, Aceh Jaya, Bireuen, dan Nagan Raya.

Ada dua faktor penyebab timbulnya titik panas. Pertama titik panas karena alam, yakni titik api di suatu daerah yang suhunya mencapai suhu 40 derajat celcius atau lebih. Kemudian titik api rambatan pembakaran mulai dari 500 meter kali 500 meter.

“Saat ini kalau yang terparah belum ada, karena kemarin titik panasnya juga cuma dua titik, kemudian tingkat kepercayaannya juga masih rendah," ungkapnya.

3. Masih akan ada hujan

Suhu Udara 33 Derajat, BMKG: Aceh Sedang Memasuki Musim KemarauIDN Times/Ayu Afria

Meski musim kemarau dan mengalami peningkatan suhu udara, namun BMKG juga memprediksikan akan ada hujan selingan selama beberapa hari dalam satu pekan ini. Terutama di wilayah pantai barat Selatan Aceh. Namun, hujan yang akan turun dalam integritas ringan.

“(Hujan) kita perkirakan antara tanggal 20 sampai 22 Januari, akan ada hujan di daerah pantai barat selatan Aceh dan masuk ke tengah sedikit. Misalnya Simeulue, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, dan Subulussalam akan ada hujan dengan integritas ringan-ringan sedang”.

4. Imbau masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan

Suhu Udara 33 Derajat, BMKG: Aceh Sedang Memasuki Musim KemarauANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Aceh mulai memasuki musim kemarau. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi selama masa kering ini, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan.

Mengingat suhu udara yang meningkat, masyarakat juga diimbau untuk banyak mengonsumsi buah dan air agar kesehatan tetap terjaga. Selain itu, suhu yang mencapai 33 derajat celcius tersebut bisa menyebabkan lahan-lahan gambut mengalami kekeringan dan sangat mudah terbakar.

“Untuk masyarakat diharapkan banyak mengonsumsi buah dan air serta yang paling penting tidak membakar hutan untuk membuka lahan. Karena bisa menimbulkan kebakaran hutan dan menimbulkan kabut asap yang dapat menyebabkan berpengaruh terhadap kesehatan terutama ISPA,” imbau Zakaria.

Baca Juga: Cari Ikan hingga Keluar Perbatasan, 19 Nelayan Aceh Ditahan India

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya