Anak Palestina menarik gerobak yang ditumpangi saudaranya saat mengungsi dari konflik bersenjata Israel dan milisi Palestina di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (14/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/foc.)
Pada kesempatan itu, Haedar juga mengajak keluarga besar Muhammadiyah untuk memaknai Idul Fitri yang artinya adalah hari raya berbuka puasa. Pada 1 Syawal adalah simbol untuk mengakhiri bulan puasa dan memulai bulan baru, agar umat muslim menjadi insan yang semakin bertakwa.
"Kita pakai nilai-nilai takwa itu dan kita tingkatkan agar kita semakin bertakwa. Seluruh kebaikan dalam kehidupan kita sebagai puncak dari sifat sebagai seorang Muslim itu adalah perwujudan dari takwa," kata dia.
Untuk itu, nilai-nilai takwa ini harus dijadikan sebagai kepribadian, sifat dan langkah seterusnya, baik secara kualitatif dan kuantitatif, termasuk dalam lisan dan perbuatan kita.
"Jadikan medsos menjadi sarana silaturahmi, jangan menjadi sarana untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, merendahkan orang lain, serta hal-hal yang buruk, yang membuat kita untuk hilang peradaban," ujar Haedar.
Sementara dalam konteks silaturahim, harus mengedepankan persaudaraan dan kebersamaan yang diwujudkan melalui ta'awun, terutama pada era pandemik COVID-19 saat ini.
"Ta'awun ini diwujudkan dengan empati dan saling berbagi. Kita harus bersumbangsih agar bisa meringankan beban, sembari terus meningkatkan kesabaran dan kesungguhan kita," ujar Haedar.
Haedar menambahkan semua pasti tidak menginginkan pandemik seperti ini, namun harus menerima dengan bersabar dan senantiasa terus berikhtiar.
"Tunjukkan bahwa Muhammadiyah selalu berbuat di era pandemik dan ini harus disampaikan ke khalayak, dengan tetap mengajak untuk tetap berdisplin terkait protokol kesehatan," kata dia.