Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Palestina bereaksi ketika polisi Israel menembakkan granat setrum selama bentrokan di kompleks kawasan Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad

Jakarta, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut, tindakan kekerasan dan penyerangan yang dilakukan aparat Yahudi Zionis pada jemaah Muslim yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa adalah perlakuan yang sangat memalukan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim.

“Tindakan ini semakin meyakinkan kita semua bahwa negara ini memang dipimpin oleh para penjahat kemanusiaan dan tidak beradab. Hanya penjahatlah yang melakukan tindakan-tindakan seperti itu, karena mereka memang tidak memiliki akal sehat dan nurani,” ujar Sudarnoto dikutip dari ANTARA, Sabtu (16/4/2022).

1. Bertentangan dengan hukum internasional

Ilustrasi - Seorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat (7/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Dia mengungkapkan, sama halnya yang terjadi pada Ramadan 2021 lalu, aparat Zionis Israel telah menista dan menghina tempat ibadah Masjid Al Aqsa yang seharusnya dilindungi.

“Aparat Zionis Israel merusak suasana keagamaan, melakukan tindakan kekerasan kepada umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah dan sekaligus merusak, menginjak-injak dan menghancurkan kemanusiaan,” kata Sudarnoto.

Semua tindakan kejahatan itu, kata dia, tak bisa diterima oleh oleh akal sehat dan nurani manusia, serta bertentangan dengan ajaran agama apapun dan sudah melanggar hukum, termasuk hukum internasional.

“Umat Islam Indonesia khususnya, mengutuk tindakan brutal aparat Israel ini,” kata dia.

2. Berharap negara-negara lain tinjau ulang kerja sama dengan Israel

Tuntutan para warga Palestina untuk membebaskan para tahanan Palestina. (Twitter.com/PalPrisoners)

Seluruh tindakan yang dilakukan Israel, menurut Sudarnoto, harusnya membuat negara-negara di dunia makin sadar, terutama yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, untuk meninjau ulang segala hubungan dengan Israel. Tindakan negara Zionis itu, kata dia, juga meningkatkan kesadaran bahwa Israel memang negara yang tidak bisa dipercaya.

“Sebagaimana yang pernah MUI sampaikan maka diperlukan langkah-langkah yang serius, yang dilakukan oleh elemen masyarakat manapun untuk memboikot Israel dan menyeret Israel ke mahkamah internasional, dan memberikan sanksi internasional terhadap Israel,” ucapnya.

3. Minta Amerika bela kemanusiaan

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden mengunjungi Barrio Cafe saat tur bus usaha kecil sambil berkampanye di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Dia juga mendesak Amerika Serikat, yang memberikan dukungan kepada Israel selama ini, dapat mengubah cara pandang agar bertindak secara adil dan membela kemanusiaan

“Janji Presiden Joe Bidden saat dilantik menjadi Presiden untuk “menghentikan kemungkaran” harusnya benar-benar ditepati, jangan sekedar lip service, menyenangkan umat Islam untuk sementara. Israel benar-benar melakukan kemungkaran dan karena itu Amerika harus tunjukkan kemauan dan kemampuannya menghentikan kebrutalan Israel,” kata Sudarnoto. 

Ketegangan antara Israel dan Palestina di Yerusalem Timur meningkat dalam beberapa pekan terakhir, khususnya ketika memasuki bulan Ramadan. Sebelumnya, Israel dilaporkan menangkap beberapa warga Palestina dan melakukan serangan militer di Tepi Barat.

Editorial Team

EditorSunariyah