Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (IDN TImes/Fiqih Damarjati)

Jakarta, IDN Times - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pandemik COVID-19 atau virus corona bisa membuat Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) defisit. Sebab, pengeluaran negara membesar sementara pemasukan berkurang.

Menurut JK, ada sejumlah opsi yang bisa dilakukan untuk menangani krisis akibat virus tersebut. Salah satunya adalah mencetak uang.

"Kalau memang perlu, cetak uang juga suatu solusi yang (bisa) dijalankan untuk jangka pendek ini," ujarnya dalam acara Indonesia Lawyers Club di TV One, Selasa (21/4).

1. Penanganan krisis akibat COVID-19 dinilai beda dengan 1998

Ilustrasi dokter. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu menjelaskan bahwa cara memperbaiki dampak ekonomi akibat COVID-19 di tanah air berbeda dengan yang terjadi pada krisis moneter 1998. Ia memaparkan bahwa saat itu hanya Indonesia, Thailand, dan Korea Selatan yang terdampak sehingga bisa menerima bantuan dari negara lain.

"Sekarang, mau minta bagaimana? Kekuatan dalam terakhir kita harus dikeluarkan, semua harus berkorban," katanya.

2. Jiwa masyarakat Indonesia harus diselamatkan

Editorial Team

EditorAryodamar

Tonton lebih seru di