Jakarta, IDN Times - Perhatian publik sekarang ini tertuju pada kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami pada aktris Lesti Kejora oleh suaminya Rizky Billar. Dalam konteks kekerasan, jurnalis Najwa Shihab berpendapat kekerasan adalah satu tindakan yang tidak bisa ditoleransi.
"Kekerasan adalah sesuatu yang sama sekali tidak bisa ditolerir, dan seperti puncak gunung es kan kekerasan itu," kata Najwa dilihat dari kanal YouTube Kiky Saputri, Senin (17/10/2022).
Nana sapaan sakrab Najwa mengatakan, korban kekerasan cenderung takut melaporkan apa yang dialaminya, karena kerap kali justru diberi stigma atau pelabelan sebagai salahnya perempuan, yang menjadi satu isu sensitif.
Dia selalu berpikiran bahwa yang utama dari kasus kekerasan, adalah selalu percaya dan berpihak pada korban, atau sudut pandang korban.
"Itu default utama yang persepsinya harus kita samakan dulu, karena sangat sulit tuh untuk korban mau bicara apalagi soal rumah tangga yang kemudian ada banyak sekali persoalan, dan unsur yang sangat menjelimet (rumit) di situ," kata Najwa.
Menurut Najwa, penolakan pada semua kasus kekerasan harus ditanamkan, baik itu bagi selebriti atau ibu rumah tangga biasa.
Masyarakat, kata dia, perlu menerapkan perspektif korban dalam kasus kekerasan apapun.
Baru-baru ini, aktris Lesti Kejora akhirnya mencabut laporan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Rizky Billar, tak lama polisi menetapkan tersangka dan menahan Billar.
Lesti mencabut laporan KDRT tersebut dengan alasan Rizky Billar masih orang tua sah dari anak Lesti. Tidak hanya itu, Rizky juga telah mengakui perbuatannya.
"Alasannya anak saya karena bagaimana pun suami saya bapak dari anak saya, dan beliau juga sudah mengakui perbuatan dan meminta maaf pada saya dan keluarga bapak saya. Keluarga saya sangat begitu memaafkan perbuatan suami saya," kata Lesti di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat, 14 Oktober 2022.