Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
republika.co.id

Kita baru saja memperingati hari buruh sedunia yang jatuh pada Tanggal 1 Mei lalu. Yang terbayang saat peringatan tersebut adalah demo di berbagai tempat untuk menuntut perbaikan kesejahteraan. Selain diapresiasi, aksi itu juga sering menuai kritik. Sebab, keberadaan aksi itu menimbulkan kemacetan.

Buruh yang berdemo tersebut identik dengan para buruh pabrik. Mereka dihimpun dalam serikatnya masing-masing. Jadi terorganisir dan secara nasional mempunyai struktur yang lumayan jelas. Termasuk dalam hal iuran anggota dan pendanaan.

Tetapi, di luar hiruk-pikuk semua itu , ternyata ada juga buruh yang umumnya tidak pernah terganggu dengan segala demo yang ada. Salah satunya adalah buruh bangunan. Mereka inilah sebenarnya sang katalisator pembangunan sejati.

Tanpa adanya buruh bangunan, tidak ada bangunan gedung yang bisa berdiri. Tanpa buruh bangunan, jembatan-jembatan tidak mungkin terbangun. Tanpa buruh bangunan, segala terminal dan pelabuhan besar tidak akan bisa terwujud. Tanpa adanya buruh bangunanm jalan-jalan kita tidak akan nampak mulus. Sepintar apapun Arsitek akan jadi omong kosong tanpa keberadaan mereka semua. Lebih baik hanya memiliki 1 insiyur tetapi memiliki 100 buruh yang pandai daripada memiliki 100 insinyur dan 1 buruh.

Editorial Team

Editorleonardi

Tonton lebih seru di