Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo menuturkan, PAN berkomitmen membantu rakyat dengan meningkatkan daya beli.
Dia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong berbagai instansi agar menekan inflasi sehingga harga pangan terjangkau.
Pria yang akrab dipanggil Eko Patrio ini menegaskan, pihaknya terus mendorong pemerintah melibatkan berbagai pihak dalam menekan inflasi. Sebab, penekanan inflasi merupakan persoalan lintas sektor termasuk pemerintah daerah.
“Menekan tingkat Inflasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan kementerian terkait saja tetapi juga dilakukan oleh semua pihak di daerah,” kata Eko dalam keterangannya, Jumat (23/6/2023).
Oleh karena itu, pihaknya mendesak penguatan sinergi kebijakan pusat dan daerah. Di antaranya, implementasi kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal regional.
Lebih dari itu, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk fokus pada sasaran dan target prioritas nasional serta penuntasan Proyek Prioritas Strategis atau Proyek Strategis Nasional (PNS).
PAN memandang pembangunan infrastruktur dasar harus dikuatkan agar memudahkan lalu lintas barang dan menekan harga pokok. Selain itu, juga mendorong pemerintah untuk melakukan percepatan transformasi ekonomi. Hal itu bertujuan menuntaskan persoalan sosial akibat permasalahan ekonomi oleh kelompok masyarakat menengah ke bawah.
“PAN mendukung arah kebijakan belanja negara untuk percepatan transformasi ekonomi melalui penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, peningkatan investasi, memperkuat kualitas SDM, percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong hilirisasi SDA, deregulasi dan penguatan institusi,” tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyoroti sejumlah daerah yang inflasinya masih di atas rata-rata nasional, yakni sebesar 4 persen.
Hal itu disampaikan saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Ada beberapa daerah yang memerlukan atensi supaya dapat dikendalikan karena di atas nasional," ujar Tito dalam keterangannya, Senin (12/6/2023).
Tito menuturkan, komoditas yang harganya masih dominan naik di beberapa daerah, yakni daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih.
Dia menjelaskan, sebagai negara produsen, dirinya menoleransi kenaikan harga yang tidak signifikan agar kesejahteraan petani dan peternak terjaga. Namun, yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga yang terlalu tinggi dan berlangsung secara berkala.
Lebih lanjut, Tito menjelaskan dari Juli 2022 hingga Mei 2023, laju inflasi di Indonesia terus terkendali. Walaupun sempat berada di angka 6 persen, laju inflasi berhasil menurun secara bertahap hingga saat ini mencapai 4 persen yang merupakan angka terendah sejak Juli 2022.
"Sekali lagi fakta ini menunjukkan bahwa apa-apa yang kita lakukan itu sudah on the right track dan kita tinggal perlu konsistensi dan jangan bosan," imbuh dia.