Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi penghitungan suara di TPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komite I DPD RI Abdul Kholik mengatakan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) serentak sebaiknya dievaluasi dengan memisahkan kembali antara pemilu legislatif dan pemilu presiden-wakil presiden.

Abdul Kholik mengatakan evaluasi tersebut perlu dilakukan karena Pemilu Serentak 2024 kembali menimbulkan korban jiwa dari kalangan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) maupun satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) yang meninggal dunia akibat kelelahan setelah melaksanakan tugas kepemiluan.

"Tadi siang (Sabtu siang) saat melakukan kunjungan kerja di KPU Kabupaten Banyumas, saya mendapat informasi jika ada seorang anggota Satlinmas yang meninggal dunia tadi malam (16/2/2024) setelah sakit akibat kelelahan melaksanakan tugas pengamanan TPS," katanya seperti dikutip dari ANTARA, Minggu (18/2/2024).

 

 

1. Anggota KPPS kelelahan karena kerja maraton

Petugas KPPS di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Makassar, Rabu (14/2/2024). (IDN Times/Aan Pranata)

Abdul Kholik mengaku prihatin atas kejadian banyak petugas KPPS yang meninggal akibat kelelahan dan berharap hal itu tidak terjadi lagi.

Ia mengaku tidak bisa membayangkan betapa lelahnya tugas anggota Satlinmas karena mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) sejak H-1 Pencoblosan hingga selesainya proses penghitungan perolehan suara.

Menurut dia, para petugas KPPS maupun Satlinmas yang telah bekerja maraton saat pemungutan suara, seharusnya bisa mengambil waktu istirahat yang cukup supaya kelelahannya tidak bertambah, sehingga dapat mengantisipasi risiko yang terjadi.

2. Ketua KPPS bisa membubuhkan tanda tangan lebih dari 1.000 kali

Editorial Team

Tonton lebih seru di