Jakarta, IDN Times - Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai, pemilu serentak seperti yang diselenggarakan pada 2024 ini, berdampak pada menguatnya kartel politik. Salah satu dampaknya, semakin sedikitnya kandidat yang maju di pilkada.
“Ada satu yang tidak orang bicarakan, tetapi punya efek luas sebagai pemilih, ketika pilkada diadakan di tahun yang sama dengan pilpres dan pileg, terutama setelah pilpres, yaitu menguatnya kartel politik,” kata Burhanuddin acara Indonesia Electoral Reform Outlook Forum 2024 yang digelar Perludem di Jakarta.
“Jadi saya sudah hitung, rata-rata kandidat yang maju di Pilkada 2024 itu rendah, bahkan rata-rata yang maju dalam pilkada gubernur, bupati, walikota itu di angka 6 sekarang tinggal 2,8,” tuturnya.