Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Bogor Santi saat di Istana Wakil Presiden/ Dok Istimewa
Warga Bogor Santi saat di Istana Wakil Presiden/ Dok Istimewa

Intinya sih...

  • Pemerintah Kabupaten Bogor akan mengecek alamat warga miskin yang belum menerima bansos seperti Santi (48) di Kecamatan Tajurhalang.
  • Ada dua alasan warga belum terdata sebagai penerima bansos, yaitu belum memindahkan data kependudukan dan tidak terdaftar dalam DTKS Kemensos.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat segera mengunjungi warga Kecamatan Tajurhalang, bernama Santi (48) yeng mengaku tak mendapatkan bantuan sosial (bansos) meskipun keluarganya miskin.

Dia pun mengadukan apa yang dialaminya itu ke Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres, Jakarta lewat program "Lapor Mas Wapres" pada hari kedua, Selasa (12/11/2024). 

Camat Tajurhalang, Ivan Pramudia, saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa, mengatakan, akan segera mengecek alamat Santi untuk mengunjunginya dan memastikan permasalahan mengapa ia tidak menerima bansos. 

"Nanti kita cek dulu alamat jelasnya," ujar Ivan. 

1. Rata-rata warga belum dapat bansos karena belum pindah kependudukan dan tidak masuk DTKS

detik.com

Menurut Ivan, warganya yang belum terdata bansos biasanya karena dua hal.  Pertama, belum memindahkan data kependudukan. Meskipun demikian, untuk memastikan kondisi Santi, ia akan mengunjungi rumah warganya itu. 

"Karena di kita banyak warga perumahan dan rata-rata belum memindahkan kependudukannya ke Kabupaten Bogor," kata Ivan. 

Kedua, warga yang tidak mendapatkan bansos bisa jadi tidak terdaftar dalam data terpadu kesehahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

"Terkait DTKS sendiri, itu diterima kecamatan dari Kemensos melalui Dinsos Kabupaten Bogor," kata dia.

2. Kecamatan Tajurhalang Bogor akan mengecek kembali jumlah penerima bansos

Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyerahkan 1.000 bantuan paket sembako pada masyarakat korban kebakaran di Manggarai, Jakarta Selatan. Dari informasi yang diterima, bantuan ini diserahkan oleh Sekretariat Presiden (Dok. Biro Pers, Media dan Informasi Setpres)

Ivan mengatakan, pihak Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor akan mengecek kembali jumlah warga penerima bansos Kemensos yang masuk DTKS. 

"Angka pastinya nanti saya cek ke Kasie PM untuk 7 desa yang ada di Tajurhalang Kabupaten Bogor," kata dia.

3. Santi menangis mengadu ke Wapres Gibran

postingan instagram gibran_rakabuming

Puluhan masyarakat masih mendatangi Istana Wakil Presiden untuk mengadukan masalah di ruangan pengaduan program "Lapor Mas Wapres" di hari kedua, Selasa.

Salah satu warga yang mengadu yakni Santi yang tidak berhenti menangis usai melapor di Istana. Warga Bogor ini mengadu ke Gibran karena tidak masuk DTKS.

"Saya dulu tinggal di Depok. Saat itu saya belum dapat apa-apa Pak, terus saya mau ngajuin tetapi alasannya tidak bisa. Bahkan sampai anak saya sempat berhenti sekolah," ujar Santi pada awak media usai melakukan laporan.

Meski sempat berhenti karena biaya, tetapi anak Santi akhirnya bisa lulus meski dengan perjuangan yang berat. Dia berharap Gibran bisa membantunya dengan memasukkan dalam penerima bantuan.

"Kapan saya dapat bantuan sekali buat saya buat hari tua saya. Anak saya bahkan sempat berhenti sekolah, jangan sampai begitu-begitu terus, saya ingin mendapatkan kayak orang-orang, beras, anak saya dibantu," ujarnya.

4. Aduan Santi dicatat

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (kanan) bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Selasa 11 November 2024 (Dok Humas Kemendagri)

Santi mengatakan, Gibran mendengarkan keluhan dan meminta agar mencatat laporan Santi.

Dia berharap waktu pengaduan agar diberikan lebih lama karena banyak yang dia ngin keluhkan.

"Tadi respons Mas Wapres, ya, 'sek, tolong dicatat,' gitu saja," kata dia.

Editorial Team