Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menanggapi soal pujian Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko ke Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Ujang menilai, dari sejumlah bacapres yang ada saat ini, Prabowo memang paling berpengalaman ketimbang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Tercatat, Prabowo pernah mengikuti pilpres sebanyak tiga kali, yakni pada 2009, 2014, dan 2019.
Ujang menilai, pujian Budiman Sudjatmiko yang menyebut Prabowo sosok yang mengerti strategi untuk memajukan Indonesia sesuai dengan fakta.
Menurut dia, Budiman yang juga memahami strategi politik mengerti bahwa Prabowo punya kemampuan yang matang dalam menentukan arah kebijakan.
"Mungkin yang dikatakan Budiman soal Prabowo ahli strategi itu benar, karena Budiman kan juga ahli strategi," kata dia dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).
Lebih lanjut, Ujang menilai, sinyal dukungan kuat mantan aktivis 98 itu terhadap Prabowo bisa menambah kekuatan elektoral sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
"Bisa jadi iya, di antara Ganjar dan Anies, Prabowo yg paling berpengalaman dan paling matang dan punya strategi untuk memajukan Indonesia," ucap Ujang.
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko sempat menilai bahwa Indonesia layak dipimpin oleh figur terbaik, salah satunya Prabowo Subianto.
Budiman pun mendoakan agar Prabowo bisa terus mengabdi kepada bangsa Indonesia.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman usai menggelar pertemuan dengan Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2023).
"Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya," lanjut dia.
Budiman mengatakan, punya hubungan di masa lalu dengan Prabowo. Di mana saat itu, dia masih menjadi aktivis dan Prabowo aktif di TNI AD sebagai Danjen Kopassus.
Keduanya pernah berseberangan saat Reformasi 1998. Budiman sebagai aktivis saat itu berupaya menjatuhkan Presiden Soeharto. Sementara, Prabowo adalah bagian dari Keluarga Cendana.
"Kebetulan sebelum saya masuk ke PDI Perjuangan, saya kan punya story dan punya history juga, sebelum Pak Prabowo jadi Ketum Gerindra dan sebelum bacapres, kita sudah punya story-story lama, kami membicarakan itu," ucap dia.