Jakarta, IDN Times - Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, menilai penunjukkan Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Menteri Pertahanan bidang komunikasi sosial dan publik dinilai hanya membuang-buang anggaran belaka. Apalagi pengangkatan Deddy sebagai staf khusus dilakukan di tengah-tengah pemerintah memberlakukan efisiensi anggaran. Presiden Prabowo Subianto menargetkan dari APBN tahun 2025, bisa dipangkas hingga Rp306,7 triliun.
"Penunjukkan Deddy Corbuzier kuat sekali aroma penghamburan anggaran oleh Kementerian Pertahanan," ujar Ardi melalui pesan pendek kepada IDN Times, Rabu (12/2/2025).
Dalam pandangannya, meski Deddy ditunjuk sebagai staf khusus bidang komunikasi bukan berarti posisinya menggantikan juru bicara. Ia menduga Deddy bertugas untuk memberikan masukan atau nasihat terkait cara berkomunikasi.
"Jadi, Deddy itu bukan dijadikan sebagai jubir Menhan, karena jabatan itu melekat pada humas dan tidak bisa dijabat oleh sembarang orang," tutur dia.
Tetapi, pengangkatan Deddy sebagai staf khusus, kata Ardi, perlu kembali dipertanyakan. Sebab, pemerintah saat ini tengah melakukan penghematan secara drastis di beberapa instansi atau lembaga.
"Latar belakang dan keahilan Deddy bukan pada ilmu komunikasi. Ia adalah seorang podcaster. Gaya komunikasinya pun belakangan ini mendapat cibiran dari publik," katanya.