Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah seorang pengunjung tengah memesan makanan di RM Kertanegara. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo) Kota Malang mengeluhkan penurunan pendapatan selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Aturan jam malam serta pembatasan maksimal hanya 25 persen dari kapasitas membuat para pengusaha harus memutar otak lebih keras agar bisa tetap bertahap. Terlebih, tak ada kebijakan keringanan terhadap pajak kafe dan restoran. Hal itu dinilai sangat memberatkan pengusaha yang sangat terdampak pandemik COVID-19. 

1. Aturan jam malam turunkan pendapatan

Pengunjung menjalankan protokol kesehatan dengan jaga jarak. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Apkrindo Kota Malang, Indra Setiyadi menjelaskan bahwa kondisi mulai normal usai penutupan panjang akibat pandemik. Namun, saat pemberlakuan jam malam hingga berlanjut saat PPKM, Indra menyebut bahwa pendapatan para pengusaha kafe dan restoran mengalami penurunan yang cukup drastis. Bahkan, pemasukan yang didapat masih belum cukup untuk menutup biaya operasional dan juga hak karyawan. 

"Kamu tahu sebenarnya pemerintah pusat ini mengeluarkan aturan untuk melindungi masyarakat. Tetapi seharusnya di daerah harus diterjemahkan sesuai kondisi wilayahnya masing-masing. Jangan dipukul rata seperti sekarang," terangnya Senin (18/1/2021). 

2. Pemerintah daerah tak memiliki peta pasti

Editorial Team

Tonton lebih seru di