Jakarta, IDN Times - Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycrobacterium tuberculosis (TB). Kuman tersebut menyerang tubuh manusia, terutama pada paru, dan bersifat menular.
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Anung Sugihantono mengatakan, penyakit TB rentan menular pada orang lain jika tak segera ditangani.
"Penyakit TB ini adalah penyakit yang menular secara langsung melalui percikan ludah dan ini mengurangi produktivitas penderita. TBC bisa dicegah dengan pemberian imunisasi Bacillus Calmette-Guérin (BCG)," ujar Anung di selasar Stasiun Jakarta Kota, Rabu (21/3).
Menurut Anung, imunisasi BCG menjadi salah salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah TBC kendati tak 100 persen. Secara teoritis, imunisasi mampu menjamin kekebalan tubuh 85 persen. Pada prinsipnya kekebalan tersebut bertahan seumur hidup, kecuali ada faktor eksternal seperti melemahnya daya tahan tubuh.
"Ditambah lingkungan sekitarnya kumuh, ya lama-lama bisa kena TBC," tuturnya.
Dari berbagai penelitian, lanjut Anung, ada puluhan ribu kuman dari batuk dan bersin yang terlontar dari mulut seseorang. Hal itu bisa jadi potensi penularan.
"Jadi seseorang juga harus mengedepankan etika batuk, yaitu memakai masker sebagai upaya pencegahan. Kalau akan batuk, tutup mulut dengan tisu atau sapu tangan agar percikan ludah dan komponen bersin tidak menular pada orang lain," jelas Anung.
Menurut Anung, TB dapat menyerang masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, kurang sinar matahari, memiliki status kesehatan rendah, menderita HIV dan diabetes melitus.
"Kita harus tetap menjaga perilaku hidup bersih, menjaga lingkungan, memastikan ketersediaan air bersih, ventilasi yang cukup, dan memastikan ada sinar matahari yang masuk ke dalam rumah," kata Anung.