Jakarta, IDN Times - Senior data strategist dari Greenpeace Indonesia, Sapta Proklamasi, mengatakan ada beberapa faktor penyebab banjir bekasi hebat yang khususnya melanda Kabupaten dan Kota Bekasi pada pekan ini. Dua di antaranya adalah area resapan air dan hutan terus berkurang.
Selain itu, menurut Sapta, Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Kali Bekasi sudah banyak yang berubah menjadi permukiman.
"Ini adalah suatu rangkaian (peristiwa). Ada hujan dengan intensitas tinggi tetapi DAS-nya sendiri tidak bisa menampung volume (air hujan). Biasanya yang terdampak dari hujan intensitas tinggi adalah mereka yang berada di tengah dan hilir sungai," ujar Sapta ketika dihubungi IDN Times melalui telepon, Rabu (5/3/2025).
Sementara, area di bagian hulu sungai biasanya bakal mengalami longsor ketika intensitas hujan meningkat. Ia mengatakan ujung atau hulu DAS Bekasi mulai dari Hambalang, Gunung Pancar, dan Sentul.
Sapta menyebut hulu DAS Ciliwung berbeda dengan Bekasi. Sebab, DAS Ciliwung hanya satu.
"Kalau resapan airnya bagus (di hulu), ketika terjadi hujan dalam intensitas tinggi, air tidak serta merta melimpah ke bawah. Sementara, kejadian kemarin, air justru langsung melimpah. Tapi yang jelas penyebab banjir bekasi adalah kapasitas sungai tidak lagi sanggup menampung air hujan," tutur dia.