Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Walikota Tri: Kota Bekasi Lumpuh, 8 Kecamatan Terendam Banjir

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. (IDN Times/Imam Faishal)
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. (IDN Times/Imam Faishal)

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan ada delapan dari 12 kecamatan di wilayahnya terendam banjir. Pemukiman, jalan utama, kantor pemerintahan, dan rumah sakit tergenang banjir, sehingga ia menyebut Kota Bekasi dalam keadaan lumpuh. 

"Dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, yang terdampak itu ada delapan kecamatan. Hari ini Kota Bekasi lumpuh. Air sudah mulai masuk, kemudian limpasannya sungguh luar biasa," ujar Tri ketika mengikuti rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen Suharyanto dan Menko PMK Pratikno yang digelar secara daring, Selasa (4/3/2025). 

Wali Kota dari PDI Perjuangan (PDIP) itu mengatakan Kota Bekasi direndam banjir sejak Senin, 3 Maret 2025 lantaran diguyur hujan deras selama beberapa hari. Ia menjelaskan daerah yang paling parah dilanda banjir terdapat di sepanjang sungai Bekasi.

Terutama yang menjadi titik pertemuan antara Kali Cileungsi dan Kali Cikeas. Bahkan, ketinggian air banjir pada 2025 lebih tinggi dibanding peristiwa banjir pada 2020 dan 2016. 

1. Ketinggian air di lokasi banjir di Bekasi ada yang mencapai 8 meter

Banjir di Bekasi (IDN Times/Fahrul Razi)
Banjir di Bekasi (IDN Times/Fahrul Razi)

Salah satu indikator peristiwa banjir 2025 lebih parah dibanding dua banjir sebelumnya yakni sudah ada air yang mencapai ketinggian delapan meter. Alhasil, banjir menerjang tanggul-tanggul yang sudah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BWSCC). 

"Kemudian air melimpah dari tanggul-tanggul yang memang sudah dibangun oleh BWSCC sampai tahun lalu. Nah, tetapi juga di sepanjang kali itu memang masih banyak juga patahan-patahan dan juga tanggul yang belum terbangun. Sehingga memang dampaknya menjadi sangat luar biasa," ujar Tri. 

Dia menyebut telah berupaya untuk merehabilitasi sungai dan berkoordinasi dengan BWSCC terkait Kali Bekasi yang merupakan kiriman dari Bogor. 

2. Pemkot Bekasi sudah mengimbau warga segera dievakuasi

Banjir di Bekasi (IDN Times/Fahrul Razi)
Banjir di Bekasi (IDN Times/Fahrul Razi)

Sejak Senin malam, kata Tri, Pemkot Bekasi sudah mengimbau warga agar segera dievakuasi. Ia mengaku belum dapat memastikan, apakah terdapat korban luka atau jiwa akibat bencana banjir 2025.

Pemkot, kata Tri, masih mendata sejumlah warga yang memilih bertahan di lantai dua rumahnya. Dia juga mengusulkan agar dilakukan koordinasi dengan pemerintah daerah yang memiliki hulu air.

"Untuk jangka panjang, diperlukan rehabilitasi sungai, pembangunan tanggul yang lebih kokoh dan koordinasi dengan pemerintah daerah hulu. Selain itu, penguatan sistem peringatan dini dan edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana juga menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," kata dia.

3. Gubernur Jakarta bakal ajak diskusi kepala daerah yang wilayahnya kena banjir

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung ketika meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan pada 4 Maret 2025. (IDN Times/Santi Dewi)
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung ketika meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan pada 4 Maret 2025. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sejalan dengan pandangan Tri Adhianto. Dia mengaku akan berdialog dalam waktu dekat dengan kepala daerah lainnya yang menjadi penyangga ibu kota dan terdampak banjir.

Apalagi, kata Pramono, banjir yang merendam sebagian wilayah Jakarta merupakan kiriman dari Bogor. Menurutnya, perlu diambil kebijakan jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir yang jadi isu setiap tahun.

"Harus (berdialog). Jadi, saya akan membuka diri dan duduk bersama dengan gubernur, bupati, wali kota yang sekarang ini terdampak banjir. Dialog akan dilakukan dalam waktu dekat. Karena penyelesaian ini kan tidak bisa parsial hanya Jakarta saja," ujar Pramono ketika menjawab pertanyaan IDN Times di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).

Pramono juga mendapat laporan daerah yang paling terdampak curah hujan tinggi selama tiga hari terakhir adalah Bekasi. Bahkan, sejumlah dokumentasi yang beredar di media sosial menunjukkan hampir sebagian besar wilayah Kabupaten dan Kota Bekasi terendam banjir.

"Nanti, akan kami komunikasikan melalui Ibu Ika (Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta)," imbuh Pramono.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Rochmanudin Wijaya
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us