Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan, salah satu kontribusi terbesar emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Jakarta berasal dari sektor energi.
Gas Rumah Kaca adalah gas-gas di atmosfer bumi yang bisa menangkap panas matahari. Di antaranya adalah gas karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC).
Oleh karena itu, dalam percepatan pencapaian Net Zero Emission (NZE) di Ibu Kota, kata dia, dilakukan di seluruh sektor. Baik sektor energi, limbah, FOLU (Forestry and Other Land Use), maupun IPPU (Industrial Process And Product Uses).
"Kontribusi terbesar dari emisi GRK dari sektor energi," kata Asep kepada IDN Times, Selasa (10/1/2023).