Jakarta, IDN Times - Salat merupakan rukun Islam pertama yang wajib diamalkan seluruh umat Islam. Salat juga menjadi salah satu ibadah yang pertama kali dihisab di akhirat nanti.
Selain menjadi amalan ibadah, salat juga dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan sebagai pengingat kepada Allah SWT. Berikut makna surat Al Ankabut ayat 45 yang berisi tentang perintah sholat.
Allah SWT, dalam Al-Quran, telah memerintahkan kepada umatnya untuk melaksanakan salat. Selain menjadi amalan ibadah, salat juga dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan sebagai pengingat kepada Allah SWT.
Hal tersebut selaras dengan apa yang tertuang dalam Al-Quran Surat Al-'Ankabut ayat 45 yang berbunyi sebagai berikut:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Utlu maaa uuhiya ilaika mional kitaabi wa aqimis salaata innas salaata tanhaa 'anil fahshaaa'i wal munkar, wa lakizkrul laahi akbar, wal laahu ya'lamu maa tasna'uun
Artinya: "Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Menurut Tafsir dari Kementerian Agama RI, ayat ini mengandung pengertian bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan seluruh umat Islam, untuk selalu membaca dan memahami Al-Quran yang telah Allah SWT turunkan.
Melalui ayat ini, Allah SWT juga memerintahkan seluruh orang yang beriman kepadaNya, agar senantiasa melaksanakan salat lima waktu. Karena dengan umat Islam melaksanakan salat lima waktu, maka dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar yang menjadi larangan Allah SWT.
Salat juga menjadi tanda bahwa seseorang memiliki keyakinan penuh kepada Allah SWT dan meyakini dirinya betul-betul tergantung hidupnya kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT pun mengetahui pada apapun yang hambanya kerjakan
Menurut hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Demikianlah perumpamaan yang diberikan Nabi Muhammad SAW, sesungguhnya orang yang mengerjakan salat lima waktu dengan niat karena Allah SWT, akan dibersihkan dari dosa-dosa yang ada pada dirinya.
Penulis: Ridwan Saleh Fadillah