Jakarta, IDN Times - Koalisi Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (Gemas) menolak keras wacana pengangkatan Presiden kedua RI Soeharto, sebagai pahlawan nasional. Koalisi ini tergabung dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Usep Hasan Sadikin, mengatakan mendukung Soeharto menjadi pahlawan, sama artinya dengan bersikap antidemokrasi. Menurut dia, warisan 32 tahun rezim Orde Baru bertentangan langsung dengan pilar-pilar fundamental negara demokratis.
"Kalau kita menjadikan Soeharto itu pahlawan, kita itu berarti anti-demokrasi," ujar Usep dalam diskusi yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch (ICW) di Jakarta, Jumat (31/10/2025).
