Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden RI Prabowo Subianto ketika menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar pada 7 April 2025. (www.x.com/@bang_dasco)

Intinya sih...

  • Pertemuan Prabowo dengan Megawati membahas masalah politik.
  • Megawati dan Prabowo membahas Kongres PDIP 2025 hingga koalisi terkait posisi PDIP dalam pemerintahan.
  • Prabowo mencari keseimbangan politik dengan merangkul semua kekuatan, termasuk berupaya menarik PDIP masuk barisan koalisi pemerintah.

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ali Rifan, menilai pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, turut membahas masalah politik.

"Lantaran pertemuan tertutup dan empat mata tersebut dilakukan oleh dua tokoh politik (sama-sama ketua umum partai politik), tentu memunculkan sejumlah analisis politik spekulatif. Sangat mungkin bahwa pertemuan empat mata itu juga membahas masalah-masalah yang sensitif," kata Ali kepada IDN Times, Kamis (10/4/2025).

1. Bahas Kongres PDIP hingga koalisi

Presiden RI Prabowo Subianto ketika menemui Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar pada 7 April 2025. (www.x.com/@bang_dasco)

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia ini menilai, Megawati dan Prabowo juga  membahas Kongres PDIP 2025 hingga koalisi terkait dengan posisi PDIP dalam pemerintahan. 

"Bisa saja PDIP melakukan lobi kepada Prabowo Subianto untuk memastikan kongres PDIP tidak ada yang ganggu. Termasuk juga jelang enam bulan pemerintahan Prabowo, mungkin ada deal politik antara keduanya. Misalnya, memastikan posisi PDIP, apakah akan gabung ke koalisi atau tidak. Apalagi reshuffle kabinet barangkali akan dilakukan dalam enam bulan pemerintahan Prabowo saat ini. Jika PDIP gabung, tawaran posisi menteri, mungkin akan diberikan," ungkap dia.

Ali mengatakan kendati PDIP sekarang berada di luar pemerintahan, namun sikap PDIP di parlemen cenderung kooperatif. Partai berlambang kepala banteng moncong putih itu cenderung setuju dengan usulan-usulan kebijakan dan pembahasan undang-undang yang diinisiasi pemerintah dan partai koalisi. 

2. Prabowo berupaya cari keseimbangan politik

Pemred IDN Times, Uni Lubis bersama pemred media lainnya saat mengikuti program #PresidenPrabowoMenjawab di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang pada Minggu (6/4/2025). (IDN Times/Krisnaji Iswandani)

Menurut Ali, di tengah tantangan domestik dan global yang semakin kompleks, Prabowo memang cenderung mencari keseimbangan politik dengan merangkul semua kekuatan, termasuk berupaya menarik PDIP masuk barisan koalisi pemerintah. Gaya politik ''merangkul semuanya" ini sudah tampak sejak awal pemerintahan Prabowo.

"Tentu jika PDIP nantinya jadi bergabung ke pemerintahan, maka ini akan menjadi sejarah baru dalam demokrasi Indonesia pasca-reformasi, yakni tidak ada oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran," tutur dia.

3. Prabowo sambangi rumah Megawati pada 7 April 2025

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (dok. PDIP)

Sebagaimana diketahui, Prabowo melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) malam.

Pertemuan keduanya digelar di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan tersebut berlangsung selama 1,5 jam.

Hal itu disampaikan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025) malam. 

Dasco termasuk elite Gerindra yang diajak mendampingi Prabowo, untuk ikut menemui Megawati di kediamannya.

"Memang ada pertemuan silaturahmi antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Ibu Mega di Teuku Umar. Pertemuan itu dalam rangka silaturahmi hari Idul Fitri," ujar dia. 

Megawati menegaskan, meski jarang terlihat berjumpa di ruang publik, tetapi hubungan Prabowo dan Megawati selama ini baik-baik saja dan tetap bersahabat. 

"Pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat. Tak terasa waktu berjalan lumayan lama dan banyak yang dibahas oleh kedua tokoh ini," tutur Dasco. 

Editorial Team