Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi
Presiden ke-7 Joko “Jokowi” di kediamanya, Solo, Jawa Tengah. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Perusahaan bantah terafiliasi dengan keluarga Jokowi

  • Foto yang beredar merupakan dokumentasi lama

  • Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana merupakan jasa sewa antar logistik

Jakarta, IDN Times - PT IMC Pelita Logistik Tbk mengklarifikasi pemberitaan yang beredar di media sosial (medsos) terkait keberadaan kapal-kapal yang diberi nama mirip dengan inisial mantan Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo dan istrinya, Iriana.

Sebagaimana diketahui, belakangan viral unggahan yang memperlihatkan keberadaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana. Kapal tug boat JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana tersebut dinarasikan sebagai angkutan material tambang nikel di Raja Ampat.

1. Pemilik kapal JKW Mahakam bantah terafiliasi dengan Jokowi

Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Terkait penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana, pihak perusahaan menyatakan bahwa proses penamaan tersebut dilakukan secara internal dan tidak dimaksudkan untuk mengasosiasikan atau merujuk pada tokoh publik mana pun.

“Pemberian nama JKW Mahakam karena sebagian kapal tug boat dioperasikan di Kalimantan Timur melintasi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur,” tulis pernyataan resmi manajemen dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).

2. Foto yang beredar di media sosial merupakan dokumentasi lama

Salah satu kapal JKW Mahakam (Dok. Maritime Database)

Beberapa kapal-kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana milik PT IMC Pelita Logistik yang banyak beredar di media sosial sebenarnya merupakan dokumentasi lama, namun kembali ramai setelah mencuatnya polemik tambang nikel di Raja Ampat.

"Dokumentasi yang beredar merupakan dokumentasi lama dan tidak mencerminkan kondisi operasional saat ini," sambung manajemen.

3. Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana merupakan jasa sewa antar logistik

PT IMC Pelita Logistik dalam keterangan tertulisnya menegaskan, pihaknya merupakan perusahaan jasa logistik laut yang bergerak di bidang angkutan barang curah, khususnya produk mineral.

Kegiatan tersebut dilakukan melalui skema penyewaan kapal kepada berbagai klien di seluruh Indonesia, dengan berlandaskan kontrak kerja yang tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku.

“Perseroan ingin menegaskan bahwa tidak memiliki afiliasi, kepemilikan, atau keterlibatan dalam aktivitas pertambangan, termasuk yang berada di wilayah Raja Ampat,” jelas manajemen.

Adapun, seluruh armada kapal, termasuk yang disebut dalam pemberitaan di media belakangan ini merupakan murni sebagai sarana transportasi laut yang dioperasikan oleh pihak penyewa sesuai kebutuhan logistik perusahaan penyewa jasa.

Editorial Team