Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi PJJ dengan akses gratis CloudX Conference (IDN Times/Dokumen)

Jakarta, IDN Times - Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Guru Besar Universitas Indonesia Emil Salim mengatakan, dari 70 negara, Indonesia menempati peringkat 62.

"Berarti bahwa ilmu sains, matematika, dan kemampuan membaca anak-anak muda kita sangat rendah," ujar Emil dalam webinar #MenjagaIndonesia di YouTube IDN Times, Senin (10/8/2020).

1. Bidang pendidikan kian terpuruk setelah dihantam COVID-19

ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Emil mengatakan, Jakarta kerap dianggap paling maju dalam tolok ukur pendidikan. Anehnya, kata dia, Jakarta masih dikalahkan Yogyakarta kendati fasilitasnya lebih lengkap.

"Jadi masalahnya sekarang tingkat intelegensi anak muda Indonesia ini rendah. Apalagi di Indonesia Timur yang tenaga pendidik kurang, lalu dihantam virus corona, terpukullah lagi sektor pendidikan ini," ungkapnya.

2. Pesan Emil pada millennial: musuhmu, lawanmu adalah luar negeri, bukan dalam negeri

Prof. Emil Salim, Guru Besar UI (IDN Times/Fiqih Damarjati)

Emil pun berpesan pada generasi millennial untuk meningkatkan kemampuan ilmu, agar tidak jauh tertinggal. Apalagi Indonesia akan menghadapi bonus demografi.

"Dunia makin maju. Millennial dalam konsisi tertinggal. Jadi pesan saya tingkatkan kualitasmu. Musuhmu, lawanmu adalah luar negeri, bukan dalam negeri," kata Emil.

3. Ketersediaan listrik dan telekomunikasi jadi kunci keberlangsungan pendidikan

Webinar #MenjagaIndonesia Ep. 2 by IDN Times dengan tema, "Yuk Kian Peduli Jaga Planet Bumi" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Menurut Emil, pendidikan adalah bidang yang paling terpukul akibat COVID-19. Dia mengatakan, generasi mudalah yang menderita akibat terpukulnya pendidikan. Selama pandemik, mereka harus belajar jarak jauh. Hal ini harus segera diatasi karena Indonesia akan mengalami bonus demografi.

"Kualitas pembangunan ditentukan bukan oleh investasi luar negeri, bukan oleh alat mesin, tetapi oleh keterampilan dan kecakapan otak bangsa kita sendiri," kata Emil.

Menurut Emil, secepat mungkin harus dicari jalan keluar untuk masalah pendidikan di masa pandemik virus corona ini. Jangan sampai Indonesia kehilangan satu generasi.

"Maka pendidikan menjadi penting. Berkaitan dengan itu adalah telekomunikasi, jaringan, listrik. Energi listrik sekarang adalah fisik needs, kebutuhan pokok. Tanpa listrik, tidak ada belajar jarak jauh," katanya.

Dengan demikian, kata Emil, listrik dan telekomunikasi adalah jantungnya belajar jarak jauh. Tanpa dua hal itu, kegiatan belajar mengajar akan terhambat.

Editorial Team