Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pesawat (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Pesawat tempur F-5 milik Iran jatuh di lapangan sepak bola di sebuah kota di barat laut Iran. Peristiwa ini dilaporkan oleh kantor berita Iran, IRNA, Senin (21/2/2022). Akibat kecelakaan tersebut, dua pilot dan seorang warga sipil tewas.

Dilansir abcNews, IRNA melaporkan, jet tempur F-5 itu jatuh di lapangan yang berada di sebuah kawasan permukiman di Tabriz, sebuah kota berpenduduk 1,6 juta jiwa di Iran. Kini, peristiwa itu tengah diselidiki pihak berwenang.

1. Pilot mengarahkan pesawat ke lapangan untuk menghindari permukiman

Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Komandan Pangkalan Udara di Tabriz, Jenderal Reza Yousefi mengatakan, pesawat yang jatuh tersebut digunakan untuk latihan dan mengalami masalah teknis pada penerbangan terakhirnya.

"Pilot tidak dapat mencapai landasan," ujarnya.

Reza menyebutkan, pilot berusaha mengarahkan pesawat ke lapangan sepak bola agar tidak jatuh di daerah permukiman.

2. Pesawat menghantam dinding sebuah sekolah

Ilustrasi pesawat. (IDN Times/Aditya Pratama)

Masih kata Reza, seperti dilaporkan IRNA, pilot mengorbankan nyawa mereka sendiri. Pilot sebenarnya dapat menggunakan sistem ejeksi, tapi mereka menolak melakukannya.

Menurut Reza, pilot menuju lapangan demi menjaga keselamatan warga.

Seorang reporter televisi pemerintah, dari lokasi kejadian melaporkan, karena lapangan tidak terlalu panjang, pesawat meluncur menghantam dinding sebuah sekolah.

Beruntung tidak ada orang di sekolah tersebut, karena saat ini pemerintah Iran masih menutup sekolah-sekolah, gegara gelombang keenam pandemik virus corona yang melanda Negeri Mullah tersebut.

3. Iran kesulitan memelihara alutsista yang sudah tua karena sanksi Barat

REUTERS via ANTARANEWS

Diketahui Angkatan Udara Iran memiliki berbagai macam pesawat militer buatan Amerika Serikat, yang dibeli sebelum Revolusi Islam 1979.

Iran juga memiliki MiG dan pesawat Sukhoi buatan Rusia. Tetapi, sanksi negara-negara Barat yang berlangsung selama beberapa dekade, telah mempersulit pemeliharaan armada atau alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sudah tua.

Editorial Team

EditorSunariyah