Jakarta, IDN Times- Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) memberikan pernyataan sikap soal tragedi kekerasan massa di Jakarta pada 28 Agustus 2025 yang menewaskan driver ojek online Affan Kurniawan.
PGI menegaskan bahwa aparat keamanan seharusnya melindungi, bukan menindas dengan tindakan represif.
“Jangan lindas suara rakyat. Bangsa ini harus dibangun dengan refleksi, bukan represi,” kata Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn F. Manuputty dalam keterangannya, dikutip Minggu (31/8/2025).