PKB Tak Ambil Pusing Bila Jokowi Tidak Netral di Pilpres 2024

25 Okt 2021, 16:10 WIB

IDN Times/Irfan Fathurohman

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku tak ambil pusing jika Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak netral saat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Ia mempersilakan Jokowi akan mengambil peran apa dalam pesta demokrasi tersebut.

"Terserah Pak Jokowi mau netral atau jadi 'king maker' (saat Pilpres nanti)," ujar saat dihubungi, Senin (25/10/2021).

Terlebih, ia menjelaskan tidak ada aturan agar Jokowi bersikap netral dalam Pilpres 2024 nanti.

"Memang tidak ada larangan dan perintah untuk (Jokowi agar) netral," ucapnya.

1. PKB akan meminta doa dan restu dari Jokowi

Presiden Joko "Jokowi" Widodo. (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jazilul menilai poin terpenting dalam Pilpres 2024 adalah berjalan dengan aman, tertib dan demokratis. Dia menambahkan PKB juga akan mencoba mendekati Jokowi agar mendapat dukungan.

"Tentu, PKB akan mohon doa restunya," katanya.

2. Pakar nilai Jokowi tak akan netral saat Pilpres 2024

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Sekretariat Negara)

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai Jokowi tidak akan netral saat Pilpres 2024. Ia menilai kader PDIP itu akan memihak salah satu kontestan Pilpres karena membutuhkan pengamanan saat tidak lagi menjabat sebagai presiden.

"Oleh karena itu, kemungkinan akan memihak, dan akan memenangkan calon tertentu. Karena kalau lawan politiknya yang jadi presiden kan bahaya bagi dia dan kelompoknya," ujar Ujang saat dihubungi, Senin (25/10/2021).

Ia mengatakan Jokowi masih memiliki pengaruh besar saat Pemilu 2024 berlangsung. Oleh karena itu, akan banyak capres dan cawapres yang mendekat ke Jokowi.

"Jokowi masih punya kuasa (dan) bisa mendukung calon tertentu. Dan itu hak dia," imbuhnya.

3. Jokowi dinilai akan dukung capres yang bisa lanjutkan programnya

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Jokowi akan mendukung salah satu capres yang bisa melanjutkan proyek atau pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai. Karena itu, sambungnya, publik nantinya akan mempertanyakan kenetralan Jokowi.

"Walaupun pasti, persepsi kenetralan Pak Jokowi banyak yang menentang. Karena beliau adalah berasal dari partai PDI Perjuangan, terus yang kedua, beliau pasti punya jago yang ingin, beliau harapkan bisa menang dan bisa melanjutkan pembangunan beliau," ujar Hendri.