Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga Kampung Bayam berunjuk rasa di depan Kampung Susun Bayam, Jakarta, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara telah menyiapkan tempat tinggal sementara bagi warga Rusun Kampung Bayam, Ancol, Pademangan.
Hunian yang disiapkan sebagai tempat tinggal sementara itu salah satunya Rusun Nagrak di Cilincing.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan pihaknya telah menawarkan rusun untuk ditempati warga Rusun Kampung Bayam yang belum memiliki tempat tinggal. Namun, tawaran tersebut belum mendapat respons positif dari warga.

"Kasihan juga warga kalau tidak memiliki tempat tinggal. Jadi saya sarankan masuk dulu ke rusun yang masih kosong di wilayah Jakarta Utara," ujarnya dalam siaran tertulis dari laman resmi Pemprov DKI, dilansir Kamis (25/5/2023).

Hingga kini, Kampung Susun Bayam belum juga bisa dihuni. Padahal rusun itu diresmikan pada 12 Oktober 2022 oleh Anies Baswedan, yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Para calon penghuninya adalah warga Kampung Bayam yang tergusur akibat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

1. Solusi hunian Rusun Nagrak hanya sementara

Petugas keamanan berkoordinasi melalui radio di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/6/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Ali menjelaskan, warga Kampung Bayam yang bersedia direlokasi ke rusun alternatif tersebut, nantinya bisa kembali menempati Rusun Kampung Bayam dengan mengikuti ketentuan.

Menurutnya, pihak pemkot telah berupaya maksimal memberikan solusi terkait permasalahan tersebut sejauh ini. Sisanya, kata dia, tinggal menunggu respons dari warga.

"Saya berharap akan muncul respons baik atas solusi yang telah kita berikan," katanya.

2. Warga menolak menempati rusun karena harga sewa mahal

Warga Kampung Bayam berunjuk rasa di depan Kampung Susun Bayam, Jakarta, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Warga Kampung Bayam enggan tinggal di Kampung Susun Bayam. Mereka menolak menempati rusun yang dibangun PT Jakarta Propertindo itu karena harga sewa hunian tersebut dianggap mahal. Apalagi, warga calon penghuni rusun tersebut rata-rata berpenghasilan rendah.

Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam, Asep Suwanda, mengungkapkan, warga menuntut agar bisa segera menghuni Kampung Susun Bayam yang diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

“Tuntutan kami ada tiga, bisa segera masuk rusun, segera ada penyerahan kunci, dan harga nominal sewa yang bisa terjangkau rakyat kecil,” ujar Asep (17/5/2023).

3. Warga ingin skema pembayaran seperti kampung Akuarium

Kampung Akuarium. (YouTube.com/PEMPROV DKI JAKARTA)

Dia mengatakan sampai hari ini, belum ada kesepakatan antara warga dengan PT Jakpro tentang skema biaya sewa dan status hunian. Warga meminta skema hunian Kampung Susun Bayam seperti di Kampung Susun Akuarium, yakni membayar iuran sekitar Rp40 ribu per unit. 

"Sampai sekarang kami belum ada kata sepakat. Kami ingin seperti di Kampung Susun Akuarium," imbuhnya.

Editorial Team